
Pada suatu masa yang penuh gejolak, di ujung selatan Semenanjung Korea, berdirilah sebuah dinasti yang akan mengukir sejarah panjang dan tak terlupakan. Dinasti Joseon, yang juga dikenal sebagai Chosun atau Chosŏn, adalah monarki terakhir Korea, dan salah satu yang paling lama bertahan dalam sejarah dunia, bertahan lebih dari lima abad, mulai dari 1392 hingga 1910. Namun, perjalanan mereka dimulai bukan dengan kedamaian, melainkan dengan darah yang mengalir.
Dinasti ini lahir di atas puing-puing Kerajaan Goryeo yang telah lama berjaya, mengakhiri kekuasaan yang telah berlangsung selama 475 tahun. Seiring dengan berdirinya Joseon, darah tumpah dalam sebuah kudeta militer yang menandai akhir dari pemerintahan dinasti Goryeo. Raja Yi Seong-gye, yang kemudian dikenal sebagai Raja Taejo, mengambil alih tahta dalam sebuah pembantaian yang kejam, mengubah arah sejarah Korea selamanya.
Di bawah dinasti Joseon, kekuasaan berkembang pesat. Dengan ibu kota baru yang dibangun di Hanseong, yang sekarang dikenal sebagai Seoul, Joseon meluaskan kekuasaannya jauh ke utara, mencapai Sungai Yalu dan Tumen melalui penaklukan terhadap bangsa Jurchen. Sebagai dinasti yang menganut ajaran Konfusianisme, Joseon mengubah tatanan sosial, budaya, dan politik Korea dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Masa keemasan Joseon tidak hanya diukur dari perluasan wilayahnya, tetapi juga dari kemajuan luar biasa dalam bidang ilmu pengetahuan, sastra, dan teknologi. Salah satu pencapaian terbesar adalah penemuan Hangeul oleh Raja Sejong yang Agung pada tahun 1443—sebuah aksara yang memberikan bangsa Korea kemampuan untuk menulis dengan cara yang lebih sederhana dan efisien, membuka jalan bagi kemajuan lebih lanjut.
Namun, segala kejayaan ini tidak bertahan selamanya. Seiring berjalannya waktu, dinasti Joseon mulai terkikis oleh konflik internal, ketegangan faksional, dan invasi asing yang silih berganti. Meski terus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan, Joseon tak dapat menghindari kenyataan pahit. Pada akhirnya, setelah melalui serangkaian pertempuran dan tekanan internasional yang tiada henti, dinasti yang begitu besar ini harus tunduk pada kekaisaran Jepang, yang mengakhiri 518 tahun kebesaran Joseon pada 1910 dengan aneksasi yang tragis.
Bagaimana dinasti yang didirikan di atas darah dan pertempuran ini, yang mencatatkan banyak kejayaan dalam berbagai bidang, akhirnya runtuh? Temukan jawabannya dalam perjalanan kelam yang dimulai dengan pembantaian kejam dan berakhir dengan kehilangan kedaulatan yang memilukan di https://nationalgeographic.grid.id/read/134302098/dinasti-joseon-berawal-dari-pembantaian-kejam-oleh-raja-berakhir-dengan-aneksasi