Manajemen risiko adalah elemen kunci dalam menjaga kelancaran dan efisiensi rantai pasok bawang merah goreng, terutama bagi UKM seperti. Risiko yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan gangguan signifikan pada produksi dan distribusi, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas dan ketersediaan produk di pasar.Identifikasi Risiko Utama Dalam rantai pasok bawang merah goreng, beberapa risiko utama yang perlu diidentifikasi dan dikelola meliputi : Risiko Pasokan Bahan Baku: Ketidakpastian pasokan dari petani, seperti gagal panen atau fluktuasi harga bahan baku. Risiko Kualitas Produk: Variasi dalam kualitas bawang merah yang diterima dapat mempengaruhi kualitas produk akhir.

Risiko Operasional: Masalah teknis dalam proses produksi, seperti kerusakan mesin atau kesalahan tenaga kerja.Risiko Permintaan dan Perencanaan: Kesalahan dalam perkiraan permintaan pasar dapat menyebabkan overstock atau kekurangan stok.Metode House of Risk (HOR) Salah satu metode yang efektif dalam mengelola risiko adalah House of Risk (HOR). Metode ini membantu mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memprioritaskan risiko berdasarkan dampak dan kemungkinan terjadinya.

Risiko utama adalah kelalaian tenaga kerja yang dapat mempengaruhi kualitas dan efisiensi produksi.Tingkat Retail: Risiko utama adalah kesalahan perhitungan forecasting, yang dapat menyebabkan overstock atau kekurangan stok.

Preventive Action yang Direkomendasikan Berdasarkan analisis HOR, beberapa tindakan pencegahan utama yang direkomendasikan meliputi:Membuat Kemitraan Sistem Kontrak dengan Petani: Untuk mengamankan pasokan bahan baku yang stabil dan berkualitas.

Penerapan SOP Ketat dalam Proses Produksi: Untuk memastikan kualitas dan efisiensi produksi.Pelatihan dan Monitoring Rutin terhadap Tenaga Kerja: Untuk meningkatkan keterampilan dan kinerja tenaga kerja.Analisis Permintaan Pasar yang Lebih Baik: Untuk mengurangi kesalahan dalam forecasting dan perencanaan produksi.l. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa tindakan kemitraan sistem kontrak dengan petani memiliki pengaruh terbesar dalam mengelola risiko pasokan bahan baku, sedangkan tindakan pengecekan kuantitas dan kualitas produk dari UKM mudah dipengaruhi oleh tindakan lain.

Manajemen risiko yang efektif dalam rantai pasok bawang merah goreng sangat penting untuk memastikan kualitas dan ketersediaan produk di pasar.

Implementasi tindakan pencegahan yang tepat, seperti kemitraan sistem kontrak dengan petani dan penerapan SOP ketat dalam produksi, dapat membantu mengurangi risiko dan meningkatkan efisiensi operasional. Dengan demikian dapat menjaga keberlanjutan usaha dan daya saing di pasar yang semakin kompetitif.