
Pandemi yang melanda dunia ini telah mengubah lanskap upaya ilmiah secara menyeluruh. Perubahan ini tidak hanya membuat ilmu pengetahuan lebih menonjol dan dikenal, tetapi juga menciptakan ekspektasi yang tinggi terhadap kecepatan dan kepastian dalam pengembangan pengetahuan.
Krisis kesehatan global yang mendesak akibat pandemi ini mendorong para ilmuwan untuk terlibat dalam ilmu pengetahuan terbuka dan pertukaran data. Penilaian cepat terhadap informasi yang berkembang menjadi kunci dalam menghasilkan terobosan-terobosan yang cepat, yang tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga mengangkat nama-nama ilmuwan yang sebelumnya tidak dikenal menjadi terkenal.
Dalam konteks ini, penggunaan media sosial oleh para peneliti menjadi semakin signifikan. Media sosial memberikan platform bagi mereka untuk berbagi temuan, berkolaborasi lintas disiplin ilmu, dan membantu mengomunikasikan kompleksitas pandemi kepada masyarakat yang tertarik.
Meskipun terdapat keuntungan dari meningkatnya perhatian terhadap ilmu pengetahuan, peningkatan ekspektasi juga membawa tantangan. Para peneliti dihadapkan pada tugas menavigasi informasi yang sangat besar, menemukan penelitian yang relevan, dan menilai kehandalan data yang tersedia.
Dengan masyarakat yang semakin menginginkan kepastian, cerita sederhana, dan kesimpulan yang jelas, para peneliti merasakan tekanan untuk menyajikan hasil penelitian mereka dengan cara yang lebih dapat dipahami oleh publik.
Kompleksitas praktik sains menjadi semakin jelas, di mana penelitian melibatkan serangkaian eksperimen, pengujian, dan penyempurnaan hipotesis. Namun, tuntutan dari masyarakat, pembuat kebijakan, dan media untuk kesederhanaan semakin meningkat.
Para ilmuwan dihadapkan pada dilema antara mempertahankan akurasi ilmiah dan memenuhi tuntutan akan kesederhanaan dan kejelasan. Keseimbangan ini menjadi semakin sulit untuk dicapai di tengah ekspektasi yang terus meningkat.
Ekspektasi yang meningkat juga menciptakan tekanan bagi para peneliti untuk tetap relevan dan produktif. Mereka harus terus berinovasi dalam metodologi penelitian dan berkolaborasi dengan rekan-rekan sejawat untuk mengatasi tantangan yang semakin kompleks.
Selain itu, peran para ilmuwan dalam membimbing masyarakat melalui pemahaman yang lebih baik tentang pandemi ini menjadi semakin penting. Komunikasi ilmiah yang efektif dan dapat dipahami oleh berbagai lapisan masyarakat menjadi kunci dalam menanggapi pandemi ini dengan tepat.
Dengan demikian, pandemi ini bukan hanya mengubah paradigma ilmiah, tetapi juga menempatkan tanggung jawab tambahan pada para peneliti untuk menghadapi tantangan baru dan memimpin perubahan dalam dunia ilmu pengetahuan (Dudi D. Akbar)
Tulisan akan terbit di majalah elektronik (e-magazine) warnamedia, edisi nopember 2023
