IMF memproyeksikan pertumbuhan global turun dari 3,4% pada 2022 menjadi 2,9% pada 2023, dan kemudian naik menjadi 3,1% pada 2024. Inflasi memuncak di tengah pertumbuhan yang rendah.

Proyek pertumbuhan global mengacu pada perkiraan atau prediksi tentang pertumbuhan ekonomi global dalam jangka waktu tertentu. Proyeksi ini dibuat oleh berbagai lembaga internasional seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), dan lain-lain.

Proyeksi pertumbuhan global didasarkan pada berbagai faktor ekonomi dan non-ekonomi seperti tingkat investasi, permintaan konsumen, kondisi pasar tenaga kerja, perubahan kebijakan pemerintah, dan faktor-faktor geopolitik. Namun, karena banyak faktor yang mempengaruhi ekonomi global, proyeksi ini selalu bergantung pada asumsi yang dibuat oleh para analis dan bisa saja berubah dalam waktu singkat akibat perubahan situasi ekonomi dan politik yang tak terduga.

Pada saat ini, proyeksi pertumbuhan ekonomi global telah mengalami ketidakpastian akibat pandemi COVID-19 yang masih berlangsung. Walaupun vaksinasi telah dilakukan secara global, tetapi adanya varian baru yang terus bermunculan dan krisis kesehatan yang belum teratasi di beberapa negara masih mempengaruhi aktivitas ekonomi global. IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2022 sebesar 4,4%, yang menunjukkan pemulihan yang lebih cepat dibandingkan dengan tahun 2020 dan 2021. Namun, proyeksi ini tetap bergantung pada perkembangan pandemi dan respons pemerintah global terhadapnya.

Proyeksi pertumbuhan perekonomian negara berkembang di tahun 2023 bergantung pada berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi global, kebijakan pemerintah, stabilitas politik, serta faktor-faktor domestik seperti investasi, pertumbuhan konsumen, dan produksi. Namun, karena banyak faktor yang mempengaruhi ekonomi, proyeksi ini selalu memiliki ketidakpastian yang signifikan.

Pada saat ini, banyak negara berkembang masih berjuang untuk memulihkan ekonomi mereka dari dampak pandemi COVID-19. Namun, beberapa negara telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang baik dengan adopsi kebijakan fiskal dan moneter yang efektif, serta vaksinasi yang berkelanjutan.

Menurut proyeksi Bank Dunia pada bulan Januari 2022, pertumbuhan ekonomi negara berkembang diperkirakan akan mencapai 5,5% pada tahun 2023, dibandingkan dengan 4,4% pada tahun 2022. Pertumbuhan ekonomi Asia Timur dan Pasifik diperkirakan akan mencapai 6,4% pada tahun 2023, sementara pertumbuhan di Amerika Latin dan Karibia diperkirakan akan mencapai 3,1%. Namun, proyeksi ini masih bergantung pada banyak faktor seperti perkembangan pandemi, kebijakan pemerintah, dan faktor eksternal lainnya.

Namun, penting untuk diingat bahwa proyeksi ini hanya merupakan perkiraan dan bisa berubah tergantung pada perkembangan situasi. Oleh karena itu, pemerintah dan pelaku pasar di negara-negara berkembang harus terus memantau kondisi ekonomi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan di masa depan.