

Dalam era digital yang ditandai oleh disrupsi teknologi dan globalisasi pasar, organisasi bisnis dihadapkan pada tantangan untuk terus beradaptasi dengan perubahan. Salah satu kasus aktual yang menarik untuk dikaji adalah integrasi TikTok Shop dengan Tokopedia di Indonesia pada tahun 2025. Kasus ini bukan sekadar transaksi bisnis, melainkan mencerminkan dinamika organisasi, manajemen, regulasi, serta strategi adaptif dalam menghadapi tekanan persaingan dan perubahan perilaku konsumen. Dengan latar ini, integrasi TikTok–Tokopedia dapat dianalisis menggunakan konsep dasar organisasi, manajemen sebagai ilmu dan seni, efisiensi–efektivitas, serta fungsi P-O-L-C (Planning, Organizing, Leading, Controlling).
1. Ciri Organisasi dalam Integrasi TikTok–Tokopedia
Menurut kajian dasar, organisasi memiliki empat ciri utama: tujuan, kumpulan orang, struktur, dan sistem/prosedur. Keempat ciri ini dapat ditelusuri dalam konteks integrasi TikTok–Tokopedia.
- Tujuan.
Tujuan utama integrasi ini adalah menghidupkan kembali model social commerce di Indonesia setelah sebelumnya TikTok Shop sempat dihentikan sementara karena regulasi pemerintah pada 2023. TikTok ingin memanfaatkan basis pengguna besar (lebih dari 125 juta pengguna aktif bulanan di Indonesia) untuk mendorong transaksi e-commerce, sedangkan Tokopedia ingin memperkuat daya saingnya di pasar e-commerce nasional. Tujuan bersama ini jelas: meningkatkan pangsa pasar, mempercepat pertumbuhan Gross Merchandise Value (GMV), dan memperluas ekosistem UMKM digital. - Kumpulan Orang.
Organisasi gabungan ini melibatkan ribuan karyawan dari ByteDance (pemilik TikTok), Tokopedia, GoTo Group, hingga regulator KPPU. Selain itu, jutaan UMKM di Indonesia menjadi bagian penting dari ekosistem sebagai merchant. Dengan kata lain, organisasi ini bukan sekadar perusahaan, tetapi ekosistem multi-aktor yang saling terhubung. - Struktur.
Setelah akuisisi, struktur organisasi berubah signifikan. TikTok mengambil alih 75,01% saham Tokopedia, sehingga kendali strategis berada pada entitas baru ini. Namun, untuk menjaga kepercayaan pasar dan mematuhi regulasi, Tokopedia tetap menjadi entitas legal Indonesia dengan GoTo sebagai pemegang saham minoritas. Struktur organisasi ini merefleksikan integrasi multinasional–lokal, yang harus menyeimbangkan kepentingan global dan nasional. - Sistem dan Prosedur.
KPPU menetapkan syarat khusus agar integrasi ini tidak mencederai persaingan. Salah satunya adalah sistem pembayaran dan logistik harus tetap terbuka bagi pemain lain, serta dilarang melakukan praktik predatory pricing. Dengan demikian, SOP operasional TikTok–Tokopedia kini harus berlandaskan kepatuhan regulasi, bukan sekadar efisiensi internal.
2. Efisiensi dan Efektivitas dalam Operasi Pasca-Integrasi
Efisiensi diartikan sebagai kemampuan organisasi menggunakan sumber daya dengan optimal dan minim pemborosan, sedangkan efektivitas menekankan ketercapaian tujuan.
- Efisiensi.
Integrasi memungkinkan efisiensi biaya melalui sinergi logistik, penggabungan sistem pembayaran, dan optimalisasi promosi lintas platform. TikTok dapat mengurangi biaya akuisisi pengguna karena pengguna TikTok langsung diarahkan ke Tokopedia. Di sisi merchant, biaya pemasaran bisa ditekan karena konten video juga berfungsi sebagai sarana promosi produk. - Efektivitas.
Tujuan strategis adalah memastikan partisipasi UMKM meningkat serta konsumen kembali percaya pada social commerce. Efektivitas dapat dilihat dari peningkatan GMV, jumlah UMKM yang onboard, dan kepatuhan terhadap regulasi KPPU. Jika integrasi ini mampu memperkuat daya saing nasional dan melindungi UMKM dari praktik predatory pricing, maka integrasi ini dapat dikatakan efektif.
Kasus GoTo yang baru saja mencapai profitabilitas tahunan pertama di 2024 memberikan pembelajaran penting: efisiensi (pengendalian biaya) dan efektivitas (pertumbuhan ekosistem pengguna) harus berjalan beriringan. TikTok–Tokopedia juga dihadapkan pada dilema yang sama.
3. Manajemen sebagai Ilmu dan Seni
Materi kuliah menegaskan bahwa manajemen adalah ilmu sekaligus seni.
- Sebagai Ilmu.
TikTok–Tokopedia mengandalkan data besar (big data analytics) untuk memahami perilaku konsumen, menentukan strategi harga, dan mengoptimalkan algoritma rekomendasi. Keputusan berbasis data ini mencerminkan manajemen sebagai ilmu, karena mengikuti kaidah analisis ilmiah. - Sebagai Seni.
Namun, keberhasilan integrasi tidak hanya soal data. Diperlukan kemampuan judgement, diplomasi, dan kepemimpinan manajer dalam merespons sentimen publik, menjaga hubungan dengan regulator, dan memotivasi merchant agar tetap loyal. Seni dalam manajemen terlihat saat manajer harus memilih strategi komunikasi yang tepat untuk meredam kritik publik terkait dugaan monopoli.
Dengan kata lain, integrasi ini menjadi contoh nyata bahwa manajemen yang sukses membutuhkan kombinasi ilmu (analisis kuantitatif, model bisnis, regulasi) dan seni (kepemimpinan, intuisi, komunikasi).
4. Penerapan Fungsi Manajemen (P-O-L-C)
Dalam perspektif George Terry, manajemen mencakup empat fungsi utama: Planning, Organizing, Leading, dan Controlling. Pada kasus TikTok–Tokopedia, keempat fungsi ini sangat jelas terlihat:
- Planning (Perencanaan).
- Menetapkan target GMV pasca integrasi.
- Menyusun rencana kepatuhan regulasi agar tidak melanggar syarat KPPU.
- Membuat strategi promosi yang ramah UMKM, bukan hanya brand besar.
- Organizing (Pengorganisasian).
- Menyusun ulang struktur organisasi gabungan TikTok–Tokopedia.
- Membentuk tim khusus untuk integrasi sistem pembayaran dan logistik.
- Mengalokasikan tanggung jawab ke tim regulasi, komunikasi, dan teknologi.
- Leading (Kepemimpinan).
- Mendorong semangat kolaborasi lintas budaya antara tim ByteDance (China), Tokopedia (Indonesia), dan GoTo.
- Memberi motivasi kepada merchant UMKM untuk tetap berjualan di platform meskipun ada perubahan sistem.
- Menjadi role model dalam kepatuhan hukum dan etika bisnis.
- Controlling (Pengendalian).
- Mengukur kepatuhan pada syarat KPPU (misalnya audit harga dan sistem distribusi).
- Mengevaluasi hasil promosi apakah benar meningkatkan partisipasi UMKM.
- Menggunakan Key Performance Indicators (KPI) untuk memantau GMV, biaya logistik, dan tingkat kepuasan merchant.
5. Tantangan Lingkungan dan Pendekatan Kontingensi
Pendekatan kontingensi dalam manajemen menyatakan bahwa tidak ada satu resep yang berlaku universal. TikTok–Tokopedia harus menyesuaikan strategi dengan situasi spesifik, seperti:
- Regulasi. KPPU membatasi ruang gerak mereka agar tidak merugikan pesaing dan konsumen.
- Persaingan. Shopee dan Lazada tetap menjadi pemain besar yang agresif dalam promosi.
- Sosial-ekonomi. UMKM menjadi tulang punggung ekonomi digital, sehingga strategi harus berpihak pada mereka.
Implikasi untuk Mahasiswa (Project Based Learning)
Dari studi kasus ini, diharapkan :
- Mengidentifikasi ciri organisasi (tujuan, struktur, sistem) dalam konteks nyata.
- Membedakan efisiensi vs efektivitas dalam strategi integrasi bisnis.
- Menyeimbangkan ilmu dan seni manajemen dalam pengambilan keputusan.
- Menerapkan P-O-L-C pada kasus nyata integrasi bisnis global-lokal.
Matriks Penilaian PBL – Studi Kasus Integrasi TikTok–Tokopedia
POIN PENILAIAN | Aktivitas Mahasiswa (PBL) | Bentuk Penilaian | Instrumen Penilaian | Bobot (%) |
---|---|---|---|---|
1 Menjelaskan pengertian organisasi dan ciri-cirinya (tujuan, orang, struktur, SOP) | Menganalisis ciri organisasi dalam integrasi TikTok–Tokopedia (tujuan bisnis, struktur kepemilikan, sistem regulasi). | Rubrik analisis ciri organisasi (kelengkapan, ketepatan, argumentasi) | 20 | |
2 Membedakan efisiensi vs efektivitas dalam manajemen | Menyusun perbandingan efisiensi (biaya/logistik) dan efektivitas (partisipasi UMKM, pertumbuhan GMV). | Rubrik diskusi (ketajaman argumen, contoh nyata) & rubrik laporan (KPI efisiensi–efektivitas jelas) | 20 | |
3 Menjelaskan manajemen sebagai ilmu (data, kaidah ilmiah) dan seni (kepemimpinan, judgement) | Menunjukkan bagaimana integrasi berbasis big data (ilmu) dan kepemimpinan/diplomasi (seni). | Rubrik presentasi (koherensi, gaya penyampaian, argumentasi berbasis teori & contoh nyata) | 20 | |
4 Menerapkan fungsi P-O-L-C dalam organisasi | Membuat pemetaan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan kontrol pasca integrasi TikTok–Tokopedia. | Rubrik laporan (kelengkapan P-O-L-C), rubrik visualisasi (alur logis & komunikatif) | 25 | |
5 Soft Skills (OBE Generic Learning Outcomes) | Kolaborasi tim, ketepatan waktu pengumpulan, partisipasi aktif diskusi. | Rubrik partisipasi (kontribusi, komunikasi, kepemimpinan), checklist kehadiran & keterlibatan | 15 |
Instruksi Pengisian (Kolom Komentar Website)
- Tulis nama depan saja.
- Jawaban singkat (1–2 kalimat) untuk tiap poin:
- 1: 1 ciri organisasi + contoh kasus.
- 2: 1 indikator efisiensi/efektivitas.
- 3: Ilmu + seni dalam kasus.
- 4: 1 fungsi P-O-L-C + contoh.
- 5 Soft Skills: 1 kontribusi pribadi.
- Jawaban sama persis = nilai 0.
Contoh Jawaban
Nama: Anwar
- Poin 1: Struktur berubah, TikTok pegang 75% Tokopedia.
- Poin 2: Efisiensi: promosi lebih murah via video.
- Poin 3: Data analisis (ilmu), diplomasi regulator (seni).
- Poin 4: Controlling: audit harga sesuai KPPU.
- Poin 5 Soft Skills: Aktif dan tepat waktu di tim.
Tabel Nilai & Komentar | |||
No | Nama Mahasiswa | Nilai | Komentar |
1 | Ilma Fatimah | 84 | Organisasi & strategi harga baik, efisiensi logistik & P-O-L-C belum lengkap. |
2 | Zevania Chris Allant Saragih | 50 | Umum, tidak menyinggung CPMK & studi kasus. |
3 | Firza | 82 | Daya saing & GMV disebut, logistik & P-O-L-C belum lengkap. |
4 | Javani | 88 | Komprehensif (UMKM, Live, KPPU), tapi planning & leading P-O-L-C minim. |
5 | Monica | 92 | Komprehensif, P-O-L-C hampir lengkap; leadership bisa diperdalam. |
6 | Denayla Farenisa | 95 | Hampir sempurna; semua indikator terpenuhi, butuh contoh konkret UMKM. |
7 | Chynthia | 80 | Ada organisasi & kepemimpinan, tapi tujuan integrasi & logistik kurang. |
8 | Chelsy | 82 | Tujuan & pemasaran ada, tapi logistik & P-O-L-C tidak lengkap. |
9 | Denayla Farenisa (duplikat) | 0 | Duplikat jawaban. |
10 | Nur Syifa Rahmadona | 80 | Efektivitas & tanggung jawab ada, integrasi & logistik kurang, P-O-L-C minim. |
11 | Juwita | 83 | Regulasi & GMV ada, logistik absen, P-O-L-C hanya planning. |
12 | Alya | 90 | Relevan, lengkap (tujuan, efisiensi, ilmu–seni, P-O-L-C, soft skill sederhana). |
13 | Irma | 81 | Ekosistem & promosi ada, integrasi kurang tegas, organizing/controlling minim. |
14 | Salwa Amalinda | 83 | Daya saing & ilmu–seni jelas, logistik/pembayaran lemah, P-O-L-C hanya leading. |
15 | Revalia Assan | 79 | Generik, tanpa contoh konkret, analisis dangkal, P-O-L-C kurang jelas. |
16 | Ghina | 86 | Struktur organisasi & efisiensi kuat, strategi ilmu–seni & planning/leading kurang. |
17 | Marcella | 83 | Ekosistem & ilmu–seni ada, logistik/pembayaran & P-O-L-C kurang detail. |
18 | Firiyal Azkia | 74 | Umum, deskriptif, kurang konkret, P-O-L-C tidak diuraikan. |
19 | Sheira Maulida Putri | 85 | Fokus UMKM & data, logistik & organizing/controlling lemah. |
20 | Lina Aulia | 94 | Sangat lengkap, tujuan integrasi, efisiensi logistik, ilmu–seni, P-O-L-C detail. |
21 | Rachelia Febiyanti | 82 | Sistem & efektivitas ada, logistik absen, P-O-L-C parsial. |
22 | Novitriyani Dira Supriatna | 88 | Multi-aktor, GMV, ilmu–seni ada, detail logistik minim. |
23 | Dhea Chaerina Zulyanti | 84 | Social commerce & big data ada, logistik & P-O-L-C belum lengkap. |
24 | Adinda Salwa | 80 | UMKM & GMV disebut, umum, P-O-L-C hanya leading, integrasi kurang kuat. |
25 | Fransiskus Simanulang | 90 | Komprehensif, logistik/pembayaran jelas, ilmu–seni, KPI, soft skill kreatif. |
26 | Rismia Aldelia Pane | 83 | Tujuan UMKM & strategi ada, efisiensi & P-O-L-C belum lengkap. |
27 | Zoya Nashifa S | 91 | Struktur organisasi, efisiensi server, ilmu–seni, P-O-L-C jelas. |
28 | Vallin Al Zahara | 87 | Tujuan pangsa pasar jelas, P-O-L-C parsial, logistik kurang. |
29 | AS Syaukan Sri Dano Imron | 0 | Jawaban kosong (link). |
30 | Fita | 65 | Tidak relevan (bahas Gojek–GoTo). |
31 | AS Syaukan Sri Dano Imron (2) | 80 | Tujuan & kampanye jelas, ilmu–seni & soft skill kreatif ada. |
32 | Ayu Safitri | 89 | Kepemilikan 75%, promosi UMKM kuat, ilmu–seni jelas, P-O-L-C ada. |
33 | Nur Fani | 89 | Komprehensif (social commerce, data, publik), P-O-L-C parsial. |
34 | Mutia Dwi Sabrina | 82 | UMKM & budaya kolaborasi ada, logistik/pembayaran kurang, P-O-L-C parsial. |
35 | Rasya Putra Rizkyanto | 85 | Efisiensi pembayaran jelas, ilmu–seni cukup, P-O-L-C minim. |
36 | Kinanti Putri Rahmania | 80 | Prosedur & ilmu–seni ada, P-O-L-C parsial, logistik kurang. |
37 | Diva Putri Aurelia Triyanto | 90 | Social commerce, UMKM, big data, P-O-L-C ada, organizing/controlling bisa ditambah. |
38 | Sintya Suryani Dewi | 83 | Social commerce & algoritma ada, logistik absen, P-O-L-C parsial. |
39 | Nadya Khairani | 72 | Umum, efisiensi & P-O-L-C tidak rinci, soft skill kurang. |
40 | Laura Syahnanda Zulfia | 92 | Komprehensif; tujuan, efisiensi, ilmu–seni, P-O-L-C lengkap. |
41 | Reza Adi Putra | 88 | Naratif kuat, organisasi jelas, logistik bisa ditambah. |
42 | Deva | 84 | Struktur jelas, logistik ada, P-O-L-C belum utuh. |
43 | Nasywa Tajali Al’Ain | 82 | Regulasi KPPU & GMV disebut, P-O-L-C parsial, logistik absen. |
44 | Meysia | 81 | Multi-aktor & ilmu–seni ada, umum, logistik/pengendalian kurang. |
45 | Chintya Aprilia | 93 | Integrasi algoritma–transaksi, efisiensi, P-O-L-C lengkap. |
47 | Syafiq Naufal Afandi | 91 | Ringkas tapi padat, semua indikator tercakup baik. |
48 | Popy Agis | 92 | Komprehensif, strategi & audit harga, P-O-L-C jelas. |
49 | Zahra Salsabila | 84 | Rebranding & promosi jelas, P-O-L-C parsial, logistik minim. |
50 | Maesyila Azhara | 78 | Fokus regulasi jelas, efisiensi terbatas, soft skill umum. |
51 | Syifaa Annisa Zalfaa | 90 | Lengkap (predatory pricing, P-O-L-C, ilmu–seni). |
52 | Raihan | 86 | Runtut, tujuan & efektivitas ada, regulasi bisa diperdalam. |
53 | Sabriana | 80 | Ringkas & relevan, P-O-L-C parsial. |
54 | Adinda Maysa | 87 | UMKM, logistik, big data, diplomasi, P-O-L-C ada. |
55 | Marcella (entri lain) | 82 | Pangsa pasar & efisiensi ada, controlling kurang detail. |
56 | Salwa Fitriyah | 76 | Regulasi & judgment ada, efisiensi & P-O-L-C kurang lengkap. |
57 | Dilla Arliana | 89 | Regulasi, GMV, predatory pricing, P-O-L-C runtut. |
58 | Nabila Septi Romadhoni | 84 | UMKM & promosi jelas, regulasi tipis. |
59 | Dwi Prasetyo | 88 | GMV, UMKM, big data, leadership, P-O-L-C ringkas. |
60 | Safira Novelia | 92 | Analisis solid, semua indikator terpenuhi. |
61 | Dinar Keizia Nurazizah | 85 | Pangsa pasar & GMV ada, organizing disebut, logistik minim. |
62 | Indira Naresa Putri | 40 | Tidak relevan (teknis tugas kuliah). |
63 | Rhamadan Inda Robbi | 82 | Tujuan & leadership ada, controlling minim. |
64 | N Zhahwa Khoirunnissa | 80 | Multi-aktor & algoritma disebut, P-O-L-C umum. |
65 | Dinda Olivia | 30 | Tidak relevan (bahas RTM). |
66 | Natasya Aryanty | 86 | Lengkap; tujuan, UMKM, ilmu–seni, organizing, regulasi perlu eksplisit. |
67 | Senia Dewi Pamela | 78 | Efisiensi & ilmu–seni ada, penulisan kurang rapi, P-O-L-C parsial. |
68 | Shabila Musyaqinah | 83 | UMKM, GMV, big data jelas, regulasi tipis. |
69 | Muhammad Faidhlul Ma’arif | 84 | KPPU & promosi efektif, P-O-L-C ringkas. |
70 | Andra Yani | 80 | Persaingan & leadership disebut, controlling minim. |
71 | Rizqika Putri Hudani | 85 | Tujuan & regulasi ada, teamwork jelas. |
72 | Muhamad Dhimas Ramadhanni | 83 | Regulasi & controlling ada, cukup baik. |
73 | Ibnu Restu Santoso | 82 | Struktur & planning jelas, adaptabilitas ada. |
74 | Alpi | 80 | Tujuan & efektivitas ada, soft skill komunikasi baik, ringkas. |
75 | Dinda Olivia (RTM) | 30 | Tidak relevan (RTM, bukan kasus TikTok–Tokopedia). |
76 | Muhammad Reza Ramadhan | 83 | UMKM & promosi jelas, soft skill adaptasi ada. |
77 | Nadira Rahmadani | 82 | Struktur & big data ada, ringkas. |
78 | Zulayka Latifa Zihan | 84 | Investasi & promosi Live jelas, organizing ada. |
79 | Irene | 81 | Struktur & kontribusi disebut, singkat. |
80 | Syaqira Herrel | 83 | Tujuan & leading ada, singkat tapi relevan. |
81 | Camila Kanza Thetta Rahimah | 84 | Tujuan, efisiensi, ilmu–seni, planning, kontribusi ada. |
82 | Renaldi Pati Nggumbe | 82 | Data analitik & konten kreatif jelas. |
83 | Muhammad Ivan Zein | 83 | Tujuan, efektivitas, soft skill jelas, ringkas. |
84 | Amandha Annas Natasya | 90 | Detail saham, efisiensi, P-O-L-C lengkap, soft skill kolaborasi baik. |
85 | Danar | 82 | Tujuan, big data, komunikasi disebut, ringkas. |
86 | Nova Maria Ulfa | 91 | Komprehensif, semua indikator lengkap. |
87 | Irma (entri kedua) | 88 | Regulasi, efisiensi, planning, soft skill manajemen waktu ada. |
88 | Syellen Beauty Listianisa | 80 | Tujuan, organizing & soft skill ada, ringkas. |
89 | Siti Alfarisy | 0 | Jawaban mirip materi sumber, kurang pemahaman pribadi. |
90 | Rei Rahman Faudzi | 85 | Relevan, ada data efisiensi iklan 35%, contoh regulasi kurang. |
91 | Arini (duplikat) | 0 | Duplikat jawaban, tanpa tambahan ide. |
92 | Ninda Ulya | 80 | Relevan & dengan bahasa sendiri, tapi umum. |
93 | Erick | 70 | Ada UMKM, tapi singkat, tidak lengkap. |
94 | Shelvy | 85 | Ringkas & relevan, P-O-L-C ada, perlu contoh nyata. |
95 | Rahmania | 75 | Definisi umum, kurang spesifik ke TikTok–Tokopedia. |
96 | Dinda Intan Nuraini | 0 | Tidak menjawab, hanya instruksi OBE. |
97 | Alya Salma Kamila | 85 | Ringkas, sesuai instruksi, regulasi bisa ditambah. |
98 | Athallah Rehando Eka Radityo | 0 | Tidak relevan (bahas Instagram/Meta). |
99 | Suci Ramadhani | 0 | Tidak relevan (ASN & budaya kerja). |
100 | Cindy Ramadhani Riefwanti | 80 | Relevan, tapi umum, P-O-L-C parsial. |
101 | Suci Ramadhani (entri lain) | 88 | Analitis, efisiensi & regulasi jelas, tambah KPI lebih kuat. |
102 | Talitha Syifa | 84 | Regulasi & leading ada, P-O-L-C parsial. |
103 | Chairunisa Ramadhani | 86 | Struktur & organizing jelas, kontrol minim. |
104 | Ilona Asvika | 72 | Relevan tapi umum, perlu contoh operasional. |
105 | Al Vicky | 85 | Konteks kuat, indikator lengkap bila ringkas. |
106 | Muhammad Rafid Rabbani | 40 | Minim, indikator tidak lengkap. |
107 | Nayla Putri Rahma Novianti | 0 | Tidak relevan (Starlink). |
108 | Zahra Humaira (entri lain) | 70 | Relevan tapi umum, P-O-L-C kurang. |
109 | Ilona Asvika (entri kedua) | 74 | Agile menarik, logistik & regulasi kurang. |
110 | Winansyah | 84 | Ringkas, tepat, P-O-L-C parsial. |
111 | Ashilah Fathiyya Nabilah | 0 | Tidak relevan (RTM umum). |
112 | Dinda Intan Nuraini (kasus) | 86 | Spesifik (merchant aktif, SOP KPPU), kontrol biaya/logistik perlu. |
113 | Nazwa Putri Nabila | 65 | Sangat singkat, indikator belum lengkap. |
114 | Lanya | 70 | Relevan tapi generik, P-O-L-C parsial. |
115 | Raya Achmadiyoso | 78 | Tujuan & UMKM ada, logistik & controlling minim. |
116 | Ashilah Fathiyya Nabilah (2) | 55 | Umum, indikator belum lengkap. |
117 | Melani | 82 | Terstruktur, relevan, tapi P-O-L-C baru planning. |
1: 1 ciri organisasi + contoh kasus.2: 1 indikator efisiensi/efektivitas.
40. Terlalu minim; lengkapi 5 poin indikator dengan contoh spesifik.
1. Ciri Organisasi dalam Integrasi TikTok–Tokopedia
Menurut kajian dasar, organisasi memiliki empat ciri utama: tujuan, kumpulan orang, struktur, dan sistem/prosedur. Keempat ciri ini dapat ditelusuri dalam konteks integrasi TikTok–Tokopedia.
Tujuan.
Tujuan utama integrasi ini adalah menghidupkan kembali model social commerce di Indonesia setelah sebelumnya TikTok Shop sempat dihentikan sementara karena regulasi pemerintah pada 2023. TikTok ingin memanfaatkan basis pengguna besar (lebih dari 125 juta pengguna aktif bulanan di Indonesia) untuk mendorong transaksi e-commerce, sedangkan Tokopedia ingin memperkuat daya saingnya di pasar e-commerce nasional. Tujuan bersama ini jelas: meningkatkan pangsa pasar, mempercepat pertumbuhan Gross Merchandise Value (GMV), dan memperluas ekosistem UMKM digital.
Kumpulan Orang.
Organisasi gabungan ini melibatkan ribuan karyawan dari ByteDance (pemilik TikTok), Tokopedia, GoTo Group, hingga regulator KPPU. Selain itu, jutaan UMKM di Indonesia menjadi bagian penting dari ekosistem sebagai merchant. Dengan kata lain, organisasi ini bukan sekadar perusahaan, tetapi ekosistem multi-aktor yang saling terhubung.
Struktur.
Setelah akuisisi, struktur organisasi berubah signifikan. TikTok mengambil alih 75,01% saham Tokopedia, sehingga kendali strategis berada pada entitas baru ini. Namun, untuk menjaga kepercayaan pasar dan mematuhi regulasi, Tokopedia tetap menjadi entitas legal Indonesia dengan GoTo sebagai pemegang saham minoritas. Struktur organisasi ini merefleksikan integrasi multinasional–lokal, yang harus menyeimbangkan kepentingan global dan nasional.
Sistem dan Prosedur.
KPPU menetapkan syarat khusus agar integrasi ini tidak mencederai persaingan. Salah satunya adalah sistem pembayaran dan logistik harus tetap terbuka bagi pemain lain, serta dilarang melakukan praktik predatory pricing. Dengan demikian, SOP operasional TikTok–Tokopedia kini harus berlandaskan kepatuhan regulasi, bukan sekadar efisiensi internal.
2. Efisiensi dan Efektivitas dalam Operasi Pasca-Integrasi
Efisiensi diartikan sebagai kemampuan organisasi menggunakan sumber daya dengan optimal dan minim pemborosan, sedangkan efektivitas menekankan ketercapaian tujuan.
Efisiensi.
Integrasi memungkinkan efisiensi biaya melalui sinergi logistik, penggabungan sistem pembayaran, dan optimalisasi promosi lintas platform. TikTok dapat mengurangi biaya akuisisi pengguna karena pengguna TikTok langsung diarahkan ke Tokopedia. Di sisi merchant, biaya pemasaran bisa ditekan karena konten video juga berfungsi sebagai sarana promosi produk.
Efektivitas.
Tujuan strategis adalah memastikan partisipasi UMKM meningkat serta konsumen kembali percaya pada social commerce. Efektivitas dapat dilihat dari peningkatan GMV, jumlah UMKM yang onboard, dan kepatuhan terhadap regulasi KPPU. Jika integrasi ini mampu memperkuat daya saing nasional dan melindungi UMKM dari praktik predatory pricing, maka integrasi ini dapat dikatakan efektif.
Kasus GoTo yang baru saja mencapai profitabilitas tahunan pertama di 2024 memberikan pembelajaran penting: efisiensi (pengendalian biaya) dan efektivitas (pertumbuhan ekosistem pengguna) harus berjalan beriringan. TikTok–Tokopedia juga dihadapkan pada dilema yang sama.
3. Manajemen sebagai Ilmu dan Seni
Materi kuliah menegaskan bahwa manajemen adalah ilmu sekaligus seni.
Sebagai Ilmu.
TikTok–Tokopedia mengandalkan data besar (big data analytics) untuk memahami perilaku konsumen, menentukan strategi harga, dan mengoptimalkan algoritma rekomendasi. Keputusan berbasis data ini mencerminkan manajemen sebagai ilmu, karena mengikuti kaidah analisis ilmiah.
Sebagai Seni.
Namun, keberhasilan integrasi tidak hanya soal data. Diperlukan kemampuan judgement, diplomasi, dan kepemimpinan manajer dalam merespons sentimen publik, menjaga hubungan dengan regulator, dan memotivasi merchant agar tetap loyal. Seni dalam manajemen terlihat saat manajer harus memilih strategi komunikasi yang tepat untuk meredam kritik publik terkait dugaan monopoli.
Dengan kata lain, integrasi ini menjadi contoh nyata bahwa manajemen yang sukses membutuhkan kombinasi ilmu (analisis kuantitatif, model bisnis, regulasi) dan seni (kepemimpinan, intuisi, komunikasi).
4. Penerapan Fungsi Manajemen (P-O-L-C)
Dalam perspektif George Terry, manajemen mencakup empat fungsi utama: Planning, Organizing, Leading, dan Controlling. Pada kasus TikTok–Tokopedia, keempat fungsi ini sangat jelas terlihat:
Planning (Perencanaan).
Menetapkan target GMV pasca integrasi.
Menyusun rencana kepatuhan regulasi agar tidak melanggar syarat KPPU.
Membuat strategi promosi yang ramah UMKM, bukan hanya brand besar.
Organizing (Pengorganisasian).
Menyusun ulang struktur organisasi gabungan TikTok–Tokopedia.
Membentuk tim khusus untuk integrasi sistem pembayaran dan logistik.
Mengalokasikan tanggung jawab ke tim regulasi, komunikasi, dan teknologi.
Leading (Kepemimpinan).
Mendorong semangat kolaborasi lintas budaya antara tim ByteDance (China), Tokopedia (Indonesia), dan GoTo.
Memberi motivasi kepada merchant UMKM untuk tetap berjualan di platform meskipun ada perubahan sistem.
Menjadi role model dalam kepatuhan hukum dan etika bisnis.
Controlling (Pengendalian).
Mengukur kepatuhan pada syarat KPPU (misalnya audit harga dan sistem distribusi).
Mengevaluasi hasil promosi apakah benar meningkatkan partisipasi UMKM.
Menggunakan Key Performance Indicators (KPI) untuk memantau GMV, biaya logistik, dan tingkat kepuasan merchant.
5. Tantangan Lingkungan dan Pendekatan Kontingensi
Pendekatan kontingensi dalam manajemen menyatakan bahwa tidak ada satu resep yang berlaku universal. TikTok–Tokopedia harus menyesuaikan strategi dengan situasi spesifik, seperti:
Regulasi. KPPU membatasi ruang gerak mereka agar tidak merugikan pesaing dan konsumen.
Persaingan. Shopee dan Lazada tetap menjadi pemain besar yang agresif dalam promosi.
Sosial-ekonomi. UMKM menjadi tulang punggung ekonomi digital, sehingga strategi harus berpihak pada mereka.
Nilainya 0
Jawaban terlalu mirip dengan materi sumber, belum menunjukkan pemahaman pribadi. Coba tulis lebih ringkas dengan bahasa sendiri dan sertakan contoh nyata agar terlihat kemampuan berpikir kritis
zahra salabila
1. perubahan nama, perubahan nama yang semula tiktok shop di ubah menjadi shop Tokopedia
2. efisiensi,kemampuan untuk menjangkau audiens lebih luas melalui konten dan live
3. Algoritma (ilmu), judgement (seni)
4. planing, menyusun rencana agar sesuai dengan regulasi KPPU
5. soft skils :komunikasi yaitu kemampuan untuk menyampaikan ide agar jelas dan efektif
84. Relevan (rebranding, jangkauan promosi, ilmu–seni, planning KPPU); tambah detail organizing/controlling dan efisiensi logistik.
Mama:Chintya
-Point1:mengintegrasikan algoritma rekomendasi Tiktok dengan sistem transaksi Tokopedia
-Point2:pasca-integrasi, operasi lebih efisien lewat penggabungan sistem & biaya
-Point3:manajemen dalam integrasi Tiktok-Tokopedia adalah ilmu saat memakai data & strategi, dan seni saat menggabungkan kreativitas konten dengan belanja online
-Point4:Planning merencanakan integrasi social commerce untuk memperluas pasar.
Organizing menyatukan tim, sistem teknologi, dan logistik kedua perusahaan.
Leading memimpin perubahan dengan kolaborasi kreator, seller, dan konsumen.
Controlling mengawasi kinerja transaksi, kepuasan pengguna, dan efektivitas strategi
-Point5:memberi ide kreatif, membantu tim menyesuaikan strategi dengan perubahan lingkungan,solusi,dan kerja sama sesuai peran yang di jalani
93. Sangat kuat; integrasi algoritma–transaksi, efisiensi operasi, ilmu–seni, serta P-O-L-C lengkap dan aplikatif
Poin 1
Integrasi TikTok–Tokopedia mempunyai tujuan untuk nge-boost GMV dan mendorong UMKM go digital. Memanfaatkaan user TikTok yang sampai 125 juta transaksi e-commerce tetap jalan setelah sempat stop di 2023.
Poin 2
Biaya promosi merchant lebih hemat karena konten video di TikTok juga langsung berfungsi sebagai media pemasaran produk di Tokopedia.
Poin 3
Manajemen sebagai ilmu keliatan dari analisis strategi dan rekomendasi harga, sedangkan sebagai seni keliatan dari skill kepemimpinan manajer untuk terus motivasi merchant UMKM di tengah perubahan sistem.
Poin 4
– Planning: Menetapkan target GMV setelah penggabungan.
– Organizing: Membentuk penggabungan sistem pembayaran dan logistik.
– Leading: Memberi motivasi kepada merchant UMKM agar tetap bertahan di platform.
– Controlling: Mengevaluasi promosi apakah benar meningkatkan partisipasi UMKM.
Poin 5
Kontribusi pribadi: ikut brainstorming buat analisis masalah dan bantu kelompok nemuin ide kreatif yang sesuai sama rencana.
90. Lengkap (GMV, UMKM, P-O-L-C, ilmu–seni); sudah operasional; bisa tambahkan KPI efisiensi logistik
point penting
Latar Belakang
TikTok Shop sempat dilarang beroperasi di Indonesia karena aturan perdagangan elektronik.
Untuk tetap beroperasi, TikTok kemudian melakukan langkah strategis dengan mengintegrasikan layanan e-commerce-nya bersama Tokopedia (bagian dari GoTo Group).
Integrasi ini bukan sekadar bisnis, tapi juga mencerminkan strategi manajemen kontemporer dalam menghadapi regulasi dan dinamika pasar.
Aspek Organisasi dan Manajemen
Strategi Bisnis: TikTok memanfaatkan basis pengguna media sosial yang besar, sementara Tokopedia punya infrastruktur e-commerce dan logistik.
Manajemen Kolaboratif: Aliansi ini menekankan pentingnya partnership untuk bertahan di pasar dengan regulasi ketat.
Adaptasi Organisasi: Kedua perusahaan harus menyelaraskan budaya kerja, sistem teknologi, serta model operasional.
Manajemen Risiko: Integrasi dilakukan untuk mengurangi risiko kehilangan pasar Indonesia yang besar.
Perspektif Kontemporer
Menggambarkan bagaimana bisnis digital modern harus adaptif terhadap perubahan regulasi dan perilaku konsumen.
Kolaborasi lintas perusahaan global dan lokal menjadi model baru dalam menghadapi persaingan.
Menunjukkan pergeseran manajemen dari sekadar kompetisi ke arah kolaborasi strategis.
Implikasi
Bagi pemerintah: contoh nyata bagaimana regulasi dapat mendorong bentuk kerja sama baru.
Bagi perusahaan lain: kolaborasi dapat menjadi solusi untuk masuk ke pasar yang rumit.
Bagi konsumen: diharapkan mendapatkan pengalaman belanja yang lebih mudah, cepat, dan aman.
88. Analisis naratif kuat dan kontekstual; aspek organisasi, kolaborasi, dan adaptasi jelas; bisa ditambah metrik efisiensi/logistik.
Nama : Laura Syahnanda Zulfia
Nim :64250288
° Poin 1: Struktur organisasi berubah, TikTok jadi pemegang saham mayoritas Tokopedia, tapi Tokopedia tetap beroperasi sebagai entitas lokal. Ini contoh adaptasi terhadap regulasi Indonesia.
° Poin 2: Planing target yang jelas,Indikator efisiensi: biaya promosi lebih rendah karena bisa memanfaatkan video pendek di TikTok. Indikator efektivitas: peningkatan jumlah UMKM yang bergabung di platform gabungan.
° Poin 3: Ilmunya ialah analisis data untuk personalisasi iklan dan rekomendasi produk seperti perilaku konsumen. lalu Seninya seperti kemampuan negosiasi antara tim TikTok dan Tokopedia yang punya budaya kerja beda.
° Poin 4: Fungsi (P) Planning: target awal integrasi adalah peningkatan transaksi UMKM. (O) Organizing: pembentukan tim khusus untuk integrasi sistem pembayaran. (L)Leading: CEO Tokopedia memberikan motivasi pada karyawan. (C) Controlling: evaluasi mingguan terhadap kepuasan pelanggan atau customer
° Poin 5: Kontribusi pribadi saya adalah memberikan ide untuk program pelatihan UMKM yang fokus pada branding dan storytelling di TikTok, biar produk mereka lebih menarik lalu orang lain kenal mengetahui produk e-commerce tersebut.
92. Komprehensif; tujuan, efisiensi–efektivitas, ilmu–seni, dan P-O-L-C lengkap dengan contoh; sangat sesuai regulasi.
poin 1: tiktok bekerja sama dengan Toko pedia
poin 2: efisiensi: mempermudah penjual untuk dengan metode online
poin 3: big data analytict(ilmu) diplomasi(seni)
poin 4: mengukur kepatuhanpada syarat KPPU
poin 5: pandai berbicara di depan kamera dan terpercaya kuliah nya
72. Relevan tapi masih umum; efisiensi & P-O-L-C kurang rinci, soft skill kurang terkait studi kasus.
1: Kumpulan orang, social commerce di indonesia.
2: Efektivitas. peningkatan GMV, jumlah UMKM yang onboard, dan kepatuhan terhadap regulasi KPPU.
3: algoritma dan data (ilmu), komunikasi (seni).
4: leading: role mode.
5: soft skill: memanajerial semua hal.
83
Menyebut social commerce, efektivitas GMV & UMKM, ilmu (algoritma) + seni (komunikasi), serta leading. Soft skill manajerial disebut. Namun efisiensi logistik/pembayaran tidak tampak, dan P-O-L-C kurang lengkap.
Diva
1. Tujuan, menghidupkan kembali model social commerce di indonesia
2. Efektivitas, meningkatkan penjualan UMKM serta meningkatkan kepercayaan konsumen pada sosial commerce
3. TikTok–Tokopedia mengandalkan data besar, menentukan strategi harga, dan mengoptimalkan algoritma rekomendasi (ilmu) Diperlukan kemampuan judgement, diplomasi, dan kepemimpinan manajer dalam merespons sentimen publik, menjaga hubungan dengan regulator ( seni )
4. Planning, Menyusun rencana kepatuhan regulasi agar tidak melanggar syarat KPPU.
5. Soft skill, partisipasi dalam diskusi
90
Jawaban kuat: tujuan social commerce, efektivitas UMKM, ilmu (big data/algoritma) + seni (diplomasi/kepemimpinan), serta planning regulasi KPPU. Soft skill diskusi juga sesuai. Hampir lengkap, meski aspek organizing/controlling bisa diperdalam.
Nama : Kinanti Putri Rahmania
Poin 1 : Sistem prosedur, Tiktokshop dan Tokopedia saling terhubung satu sama lain karena keduanya saling menguntungkan dan dapat meningkatkan market pasar.
Poin 2 : Efisiensi, meningkatkan jangkauan pembeli dalam target yang ingin dicapai.
Poin 3 : Ilmu nya melibatkan penggunaan data dan dipastikan bisa diuji teori serta konsepnya. Seni nya membutuhkan ide dan kreativitas yang bisa dipastikan mencapai tujuan.
Poin 4 : Organaizing, memastikan tanggung jawab komunikasi dan bisa memastikan tingkatnya penjualan.
Poin 5 : Soft skills : Aktif, ingin mendengarkan teman antar kelompok, meminimalisir miskomunikasi
80
Jawaban menyentuh sistem prosedur, efisiensi jangkauan, ilmu (data/teori) dan seni (ide kreatif). Organizing disebut, soft skill komunikasi baik. Namun tujuan integrasi masih umum, P-O-L-C tidak lengkap, dan efisiensi logistik tidak spesifik.
nama:rasya putra rizkyanto
1.sistematis,proses dari penjualannya bisa dibilang cukup meningkat dikarenakan proses promosi yang ditampikan cukup menarik dari biasanya, dan konsumen tida perlu khawatir akan pembayarannya.
2.efesiensi yang ada terdapat pada kecepatan transaksi, karna pembeli dapat langsung membayar produk pada saat live tanpa harus pindah ke aplikasi kedua.
3.sistem yang sangat terstruktur(ilmu), kreativitas yang terdapat pada proses penjualan(seni)
4.leading:membimbing ataupun mengarahkan penjual dengan cara yang lebih menarik
5.soft skill:kreativitas, karna dapat menyediakan sarana yang lebih menarik karena menghadirkan cara berjualan yang baru untuk mendampingi penjual UMKM agar bisa memahami fitur baru hasil integrasi
85
Relevan dengan efektivitas promosi dan efisiensi pembayaran langsung. Ilmu (sistem terstruktur) dan seni (kreativitas jualan) cukup tergambar. Leading disebut, soft skill kreatif juga ada. Perencanaan dan controlling belum tampak.
Nama:Mutia
Poin 1:meningkatkan pangsa pasar,GoTo tetap memiliki 24,99% saham
Poin 2:efektivitas:Peningkatan UMKM
Poin 3:Menentukan strategi,kemampuan judgement
Poin 4:Leading:kolaborasi lintas budaya
Poin 5:Kolaborasi tim,aktif diskusi
82
Menyebut pangsa pasar & kepemilikan GoTo, efektivitas UMKM, strategi & judgement (ilmu–seni), serta leading kolaborasi budaya. Soft skill kolaboratif juga relevan. Namun efisiensi logistik/pembayaran belum jelas, dan P-O-L-C tidak lengkap.
Poin 1: Integrasi ini punya tujuan besar: memperkuat kembali social commerce lewat TikTok–Tokopedia, dengan struktur kepemilikan yang dominan di tangan TikTok namun tetap legal sebagai entitas Indonesia.
Poin 2 :Efisiensi terlihat dari penghematan biaya iklan, karena konten di TikTok sekaligus berfungsi sebagai promosi produk di Tokopedia.
Poin 3: Manajemen sebagai ilmu ditunjukkan lewat analisis data konsumen, sedangkan seninya ada pada cara manajer membangun kepercayaan publik dan regulator.
Poin 4:Planning, contohnya penetapan target GMV pasca integrasi serta strategi khusus untuk mendukung UMKM.
Poin 5 : Saya berkontribusi aktif dengan mengumpulkan tugas dengan waktu yang sesuai
89
Jawaban komprehensif: tujuan memperkuat social commerce, efisiensi biaya iklan, ilmu (data konsumen) + seni (hubungan publik/regulator), serta planning GMV. Soft skill kontribusi aktif juga sesuai. Hanya saja aspek organizing/controlling belum dijelaskan
ayu safitri
point 1 :tiktok menguasai 75,01% saham tokopedia tetapi tetap ada entitas dengan GoTo sabagai pemegang saham minoritas untuk mematuhi regulasi
point 2 :biaya pemasaran UMKM bisa ditekan karna konten video sebagai alat promosi
point 3 :strategi harga(ilmu),komunikasi (seni)
point 4 :kolaborasi lintas budaya,teladan dalam kepatuhan dan etika.
point 5 :beradaptasi dengan lingkungan baru serta membantu tim mencapai target
89
Relevan dan jelas: kepemilikan 75,01%, efisiensi promosi UMKM via konten video, ilmu (harga) + seni (komunikasi), serta kolaborasi dan kepatuhan. Soft skill adaptasi tim juga sesuai.
poin 1: Tokopedia di tiktok meliki tujuan meningkatkan awareness&transaksi
poin 2: efektivitas : untuk mencapai target promosi tokopedia membuat kampanye dapat jutaan views
poin 3: Data analitik (ilmu), kretivitas sebuah konten (seni)
poin 4: Leading: tim marketing mengarahkan influencer agar konten sesuai strategi brand.
poin 5: Soft skill (Kreativitas): Membuat tren challenge viral yang meningkatkan interaksi pengguna.
80
Lebih jelas dibanding entri pertama: tujuan awareness & transaksi, efektivitas kampanye, ilmu (data), seni (konten kreatif), serta leading. Soft skill kreativitas juga sesuai.
•Poin 1 : struktur organisasi flaksibel,gojek merger dengan tokopedia jadi Goto
•Poin2 : efektivitas: layanan pesan antar lebih cepat dengan sistem GPS
•Poin3 :ilmu : pemrograman aplikasi , seni: desain antar muka ramah pengguna
•Poin4: perancaman strategi diskon besar saat harbolnas
•Poin5 soft skills : kominikatif dan mudah beradaptasi
65
Jawaban tidak relevan dengan studi kasus (lebih ke Gojek–GoTo). Poin-poin efisiensi, seni–ilmu, dan P-O-L-C tidak sesuai konteks TikTok–Tokopedia.
https://warnamediaonline.com/index.php/2025/09/21/studi-kasus-integrasi-tiktok-shop-dan-tokopedia-analisis-organisasi-dan-manajemen-dalam-perspektif-kontemporer/
0
Tidak ada jawaban substantif (hanya link), sehingga diberi nilai nol.
point 1 = Tujuan tiktok dan Tokopedia meningkatkan pangsa pasar, mempercepat pertumbuhan Gross Merchandise Value (GMV), dan memperluas ekosistem UMKM digital.
point 2 = efektivitas:peningkatan GMV, memperluas jumlah UMKM yang onboard, dan kepatuhan terhadap regulasi KPPU.
point 3 = Diperlukan kemampuan judgement, diplomasi, dan kepemimpinan manajer dalam merespons sentimen publik, menjaga hubungan dengan regulator, dan memotivasi merchant agar tetap loyal.
point 4 = Leading : Memberi motivasi kepada merchant UMKM untuk tetap berjualan di platform meskipun ada perubahan sistem.
point 5 = Regulasi. KPPU membatasi ruang gerak agar tidak merugikan pesaing dan konsumen.
87
Fokus pada tujuan pangsa pasar & GMV, efektivitas UMKM, seni (diplomasi & kepemimpinan), serta leading. Namun fungsi P-O-L-C tidak lengkap, dan efisiensi logistik tidak tergambar jelas.
point 1 : Struktur Berubah, Awalnya dua perusahaan beda jalur (TikTok Shop & Tokopedia masing-masing berdiri sendiri) Setelah merger satu ekosistem (TikTok jadi pintu masuk, Tokopedia jadi mesin transaksi)
point 2 : Tokopedia & TikTok berhasil memproses banyak transaksi dengan server & tenaga kerja yang sama
point 3 : sebagai ilmu merger TikTok–Tokopedia didasarkan pada teori manajemen (efisiensi, efektivitas, strategi bisnis), sedangkan sebagai seni keberhasilan merger juga bergantung pada seni mengelola manusia, komunikasi, dan kreativitas agar perubahan bisa diterima pasar.
point 4 : Fungsi P.O.L.C adalah inti dari bagaimana organisasi bisa jalan dengan baik.
Planning rencana merger & target pasar.Organizing penggabungan tim dan struktur kerja.
poin 5 : Adaptability : fleksibel menghadapi perubahan struktur
91
Sangat relevan: struktur organisasi berubah, efisiensi server & tenaga kerja, ilmu (teori manajemen) + seni (komunikasi & kreativitas), serta uraian P-O-L-C yang jelas. Soft skill adaptabilitas juga sesuai.
Poin 1: Tujuan bersama: TikTok dan Tokopedia berupaya meningkatkan kualitas produk dan penjualan UMKM.
Poin 2: Efektivitas: rencana strategi penjualan disusun melalui diskusi tim.
Poin 3: Menggunakan data penjualan untuk analisis (ilmu) dan bernegosiasi dengan UMKM/pihak terkait (seni).
Poin 4: Planning: menyusun rangkaian promosi agar menarik pembeli.
Poin 5: Berkontribusi melalui kerja sama tim agar tugas lebih mudah terselesaikan.
83
Menyebut tujuan meningkatkan kualitas UMKM, efektivitas strategi penjualan, ilmu (data) dan seni (negosiasi), serta planning promosi. Soft skill teamwork juga ada. Namun aspek efisiensi dan P-O-L-C belum lengkap.
1.Struktur organisasi jadi berubah karena TikTok mempunyai 75,01% saham Tokopedia, namun Tokopedia tetap jadi entitas legal di Indonesia.
2.Efisiensi terlihat dari sinergi logistik dan sistem pembayaran, sedangkan Efektivitas diukur dari peningkatan nilai barang yang terjual
3.Ilmu tampak dalam pemanfaatan besarnya data analisis untuk strategi, sedangkan Seni ada pada diplomasi dengan regulator dan komunikasi dengan publik.
4.menggunakan KPI untuk memantau GMV, kepatuhan regulasi, dan kepuasan merchant
5.Memberikan ide kreatif pada tim dan menjaga komunikasi efektif agar tugas selesai tepat waktu
90
Jawaban cukup komprehensif: kepemilikan 75%, efisiensi logistik/pembayaran, ilmu (data analisis), seni (diplomasi), serta penggunaan KPI. Soft skill kreatif juga ditunjukkan.
Poin 1: kumpulan orang, melibatkan berbagai macam pihak sebagai merchant
Poin 2: efektivitas: meningkatkan gmv dan umkm yang ada di platform
Poin 3: data seni, manajer yang memilih strategi dalam komunikasi
Poin 4: leading, menjadi role model
poin 5: soft kills, memotivasi orang lain
80
Menyebut partisipasi UMKM, efektivitas GMV, serta ilmu (data) dan seni (komunikasi). Namun masih umum, P-O-L-C hanya leading, dan tujuan integrasi kurang kuat.
Nama : Dhea Chaerina
Point 1 : menghidupkan kembali model social commerce di Indonesia, lebih dari 125 juta pengguna aktif bulanan di Indonesia
Point 2 : Jika integrasi ini mampu memperkuat daya saing nasional dan melindungi UMKM dari praktik predatory pricing, maka integrasi ini dapat dikatakan efektif
Point 3 : TikTok–Tokopedia mengandalkan data besar (big data analytics), keberhasilan integrasi tidak hanya soal data
Point 4 : Leading: Menjadi role model dalam kepatuhan hukum dan etika bisnis.
Point 5 soft skill : mencari solusi inovatif
84
Fokus pada social commerce, efektivitas daya saing & UMKM, ilmu big data, serta leading (role model etika bisnis). Jawaban relevan, tetapi efisiensi logistik dan unsur P-O-L-C selain leading kurang lengkap.
Nama : Novitriyani Dira
Point 1 : Kumpulan Orang, melibatkan sekelompok individu atau aktor yang bekerja sama. Contohnya, melibatkan ribuan karyawan ByteDance, Tokopedia, GoTo Group, serta jutaan UMKM sebagai merchant, plus regulator KPPU, membentuk ekosistem multi-aktor.
point 2 : Peningkatan GMV pasca-integrasi, yang mencerminkan pencapaian tujuan strategis seperti partisipasi UMKM dan kepercayaan konsumen.
point 3 : ilmu menyediakan landasan analisis kuantitatif (seperti model bisnis dan regulasi) dan seni menambahkan kepemimpinan, intuisi, dan komunikasi untuk menavigasi tantangan sosial dan regulasi.
point 4 : planning, strategi promosi yang mendukung UMKM dan rencana kepatuhan regulasi, agar tidak melanggar aturan dari KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha)
point 5 : soft skills : Adaptabilitas (Adaptability)
88
Cukup lengkap, mencakup ekosistem multi-aktor, GMV, ilmu–seni, serta planning regulasi. Soft skill adaptabilitas sesuai. Meski begitu, detail efisiensi logistik/pembayaran masih minim.
Point 1 = sistem dan prosedur, sistem pembayaran dan logistik harus tetap terbuka
Point 2 = efektivitas: meningkatkan partisipasi UMKM dalam social commerce
Point 3 = data analisis seni: sukses integrasi butuh kepemimpinan, diplomasi, dan strategi komunikasi yang tepat, bukan sekadar data.
Point 4 = organizing: bentuk tim integrasi
Point 5 = mendukung strategi yang berpihak pada UMKM agar tetap kuat bersaing.
82
Relevan pada sistem & prosedur, efektivitas UMKM, serta ilmu (data) + seni (komunikasi). Namun tujuan integrasi belum tampak kuat, efisiensi logistik tidak dijelaskan, dan P-O-L-C hanya menyentuh organizing.
Nama: Lina
– Organisasi gabungan pada byte dance, Tokopedia, GO to group dll dengan tujuan meningkatkan pangsa pasar, memperluas UMKM dan banyak lainnya dengan di sertakan kepatuhan regulasi yg ada
– Integritas memungkinkan efesiesnsi biaya dengan cara sinergi logistik, untuk efektivitas terdapat nya tujuan yg strategis dan bisa di lihat dari peningkatan GMV dll
– manajemen sebagai ilmu dapat memahami perilaku konsumen, menentukan strategi harga sedangkan dalam seni diperlukan nya kemampuan judgement
– fungsi POLC
Perencanaan: menyusun rencana kepatuhan regulasi, membuat strategi promosi, menetapkan target gmv
Perorganisasian: menyusun ulang, membentuk tim khusus, mengalokasikan tanggung jawab.
Kepemimpinan: mendorong semangat, memberikan inovasi
Pengendalian: menggunakan kpi, mengukur kepatuhan syarat KPPU
– Tantangan lingkungan dan pendekatan kontigensi yaitu tiktok dan Tokopedia harus menyesuaikan strategi dgn situasi spesifik seperti regulasi, persaingan, sosial ekonomi
Jadi kasus ini merupakan cara meningkatkan penjualan dan efesiensi operasional
94
Jawaban sangat lengkap: tujuan integrasi, efisiensi logistik, ilmu (perilaku konsumen/strategi harga) dan seni (judgement), serta uraian P-O-L-C yang detail. Soft skill adaptasi dengan pendekatan kontingensi juga jelas. Salah satu jawaban terbaik.
-point 1: Memperluas pangsa pasar dan ekosistemn UMKM digital.
-point 2: efektivitas: UMKM bergabung meningkat
-point 3: Ilmu:analisis data. seni: jaga hubungan regulator
-point 4: planning: targetkan GMV naik
-point 5: soft skills: ide kreatif & tepat waktu.
85
Fokus pasar/UMKM, target GMV, serta ilmu (analisis data) dan seni (hubungan regulator) sudah tepat; efisiensi logistik/pembayaran dan unsur organizing/controlling masih perlu dilengkapi.
firiyal azkia
point 1:prosedur kerjasama digital
Point 2:bekerjasama optimalisasi
Point 3:menuangkan isi manajemen menjadi karya seni
Point 4:struktur utama kasus TikTok-Tokopedia,menggunakan P-O-L-C
Point 5 :strategi digital umkm,meningkatkan kualitas
74
Jawaban masih umum dan deskriptif, belum mengaitkan studi kasus secara konkret; P-O-L-C disebut tetapi tidak diuraikan, serta strategi efisiensi/efektivitas kurang jelas.
1. Kumpulan orang, melibatkan ribuan karyawan serta jutaan UMKM sebagai ekosistem multi-aktor.
2. Konten promosi untuk menekan biaya pemasaran.
3. (Ilmu) Keputusan mengandalkan data besar. (Seni) Kemampuan judgements & strategi komunikasi.
4. Planning: Strategi promosi yang efektif dengan biaya rendah.
5. Patuh & ikut serta dalam tim.
83
Ekosistem multi-aktor dan efisiensi promosi tersampaikan, ilmu (big data) dan seni (judgement) ada, namun P-O-L-C belum lengkap dan contoh efisiensi logistik/pembayaran belum spesifik
poin 1 : tiktok kuasai 75% saham Tokopedia, dan mengendalikan strategi bisnis.
poin 2 : seller center terpadu untuk mengelola toko di 2 platform
poin 3 : Tantangan adaptasi penjual karena perbedaan pasar serta sistem.
poin 4 :pengendalian (c) memastikan proyek selesai dengan tepat waktu dan sesuai dengan budget.
poin 5 : integritas patuhi regulasi, jaga kredibilitas serta data penjual
86
Menunjukkan kepemilikan mayoritas, efisiensi melalui seller center terpadu, dan kontrol waktu/biaya; cukup kuat, meski strategi ilmu-seni dan perincian planning/leading masih bisa diperdalam
Poin 1: Integrasi dapat menyeimbangkan kepentingan semua pihak dan patuh terhadap regulasi
Poin 2: Keseimbangan efisiensi dan efektivitas berperan penting dalam integrasi, untuk mendapatkan hasil yang maksimal
Poin 3: Kesuksesan manajemen membutuhkan kombinasi ilmu dan seni, bukan hanya angka dan data
Poin 4: Semua fungsi manajemen dijalankan dengan baik agar integrasi mencapai tujuannya
Poin 5: Bekerja sama dan memberikan ide maupun pendapat yang menarik dalam tim
79
Pernyataan cenderung generik (menyeimbangkan kepentingan/efisiensi-efektivitas) tanpa contoh konkret atau rincian P-O-L-C dan mekanisme data, sehingga kedalaman analisis terbatas.
Salwa Amalinda
1.Tujuan yang sama, Tiktok dan Tokopedia ingin memperkuat daya saingnya di pasar e-commerce Nasional
2.Efisiensi, dapat mengurangi biaya akuisisi pengguna
3.Keputusan berbasih data(ilmu)
strategi komunikasi yang tepat(seni)
4.Leading, nenjadi role model dalam kepatuhan hukum dan etika bisnis
5.Bisa mengatur dan menghargai waktu dengan baik
83
Tujuan memperkuat daya saing dan efisiensi akuisisi jelas, ada ilmu (data) dan seni (komunikasi), tetapi P-O-L-C hanya menyinggung leading dan detail efisiensi logistik/pembayaran belum tampak.
Poin 1 = organisasi ini bukan sekadar perusahaan, tetapi ekosistem multi-aktor yang saling terhubung, sistem pembayaran logistik tetap terbuka
Poin 2 = efisiensi= biaya pemasaran bisa di tekan karena konten promosi efektivitas=UMKM Kembali percaya kepada e-commerce
Poin 3= manajemen sukses membutuhkan ilmu dan seni
Poin 4 planning = membuat strategi ramah UMKM
Poin 5 = soft skill = aktif terhadap tugas yang diberikan, UMKM menjadi tulang punggung digital
81
Relevan pada ekosistem multi-aktor dan efisiensi promosi, namun tujuan integrasi belum tegas, P-O-L-C belum lengkap (organizing/controlling minim), dan aspek data masih umum.
1.Stelelah integritas, Tiktok pegang mayoritas saham Tokopedia dan jadi pengendali yang utama.
2.Efesiensi kelihatan dari promosi lewat video yang lebih murah, efektivitasnya jumlah UMKM yang bergabungjadi semakin banyak.
3.Ilmu dipakai buat analisis data konsumen, seni dipakai buat komunikasi sama regulator dan merchant.
4.Planning bikin target penjualan. Organizing nyatuin tim gabungan,Leading ngasih arahan ke karyawan, Controlling ngecek aturan KPPU.
5.Mandiri ngerjain bagian tugas sendiri sampai selesai.
90
Jawaban relevan dan cukup lengkap, mencakup tujuan integrasi, efisiensi, ilmu–seni manajemen, serta semua unsur P-O-L-C. Soft skill ditunjukkan, meski masih sederhana.
Juwita
Poin 1: Sistem dan Prosedur berubah, SOP operasional TikTok dan Tokopedia sekarang harus berlandasan kepatuhan regulasi.
Poin 2: Efektivitas: peningkatan GMV atau Conversion Rate.
Poin 3: Proses manajerial sistematis (ilmu), pengambilan keputusan situasional oleh manajer (seni).
Poin 4: Planning : Menyusun rencana regulasi yang sesuai dengan syarat KPPU.
Poin 5: Kreatif dan teliti.
83
Jawaban cukup relevan dengan studi kasus, terutama kepatuhan regulasi dan efektivitas GMV. Namun efisiensi logistik tidak tergambar, dan unsur P-O-L-C selain planning belum lengkap.
Poin 1:organisasi gabungan melibatkan ribuan karyawan
Poin 2:efektivitas:peningkatan GMV
Poin 3:analisis ilmiah (ilmu), kemampuan judgement (seni)
Poin 4:menentukan tanggung jawab kepada tim regulasi, komunikasi dan teknologi
Poin 5: soft skills:berkontribusi aktif dan cepat dalam tim
80
Jawaban relevan dengan indikator, terutama aspek efektivitas dan pembagian tanggung jawab. Namun, tujuan integrasi belum jelas, efisiensi logistik tidak dijelaskan, dan unsur P-O-L-C belum lengkap.
Nama: Chelsy
Poin 1 : Tujuan menghidupkan kembali, tiktok sempat dihentikan pada 2023
Poin 2 : Efisiensi : Jangkauan pemasaran lebih luas
Poin 3 : analiytics (ilmu), merchant loyal (seni)
Poin 4 : Planning, menetapkan harga yang kompetitif
Poin 5 : kolaborasi : kerjasama dalam sebuah tim
82
Jawaban cukup relevan, sudah menyinggung tujuan, efisiensi pemasaran, dan perpaduan ilmu–seni. Namun aspek P-O-L-C masih kurang lengkap dan efisiensi logistik tidak tergambar.
Point 1 : Organisasi gabungan, terdapat karyawan dari ByteDance,Tokopedia, GoTo Group, KPPU
Point 2 : Efektivitas : Meningkatnya jumlah UMKM yang bergabung
Point 3 : Ilmu manajemen, kepemimpinan untuk menghadapi respon publik
Point 4 : Organizing: Membuat struktur organisasi Tiktok-Tokopedia
Point 5 : Adaptif dan komunikasi yang baik
80
Jawaban cukup relevan, menyinggung organisasi gabungan, efektivitas UMKM, kepemimpinan, serta aspek organizing dan soft skill. Namun tujuan integrasi belum jelas, efisiensi logistik tidak dibahas, dan P-O-L-C belum lengkap.
nama : Denayla Farenisa
poin 1 : Tujuan integrasi buat ngidupin social commerce & dorong UMKM. Struktur berubah, TikTok pegang mayoritas, sistem operasional patuh KPPU.
poin 2 : Operasi lebih hemat biaya lewat sinergi logistik & sistem pembayaran
poin 3 : Big data dipakai buat strategi harga & rekomendasi produk (ilmu), Sukses integrasi juga butuh kepemimpinan, diplomasi, dan komunikasi (seni)
poin 4 : Planning buat target GMV dan promosi organizing nyusun tim & struktur baru, Leading dorong kolaborasi dan motivasi merchant, Controlling pantau kepatuhan & KPI.
poin 5 : Belajar fleksibilitas, komunikasi, dan kerja tim lintas budaya, Pendekatan kontingensi bikin strategi bisa disesuaikan sama situasi nyata.
95
Jawaban sangat komprehensif, mencakup tujuan integrasi, efisiensi, perpaduan ilmu–seni, serta seluruh aspek P-O-L-C secara utuh. Soft skill juga dijelaskan dengan baik. Hampir semua indikator terpenuhi, meski masih bisa diperdalam dengan contoh konkret UMKM.
Nama: Monica
1. Integrasi bertujuan untuk menghidupkan kembali social ecommerce, dengan struktur yang baru karena kepemilikan mayoritas beralih pada TikTok
2. Efisiensi muncul dari promosi logistik yang digabung, sedangkan efektivitas terlihat dari kenaikan GMV dan banyak UMKM yang terlibat
3. Manajemen sebagai ilmu yang tampak dari pemakaian analisis data, sedangkan sisi seni terllihat pada dalam kepemimpinan serta menjaga hubungan dengan regulator
4. Menetapkan target pertumbuhan, organizing yang menata ulang tim, dan controlling yang mengawasi harga
5. Berkontribusi dengan cara mengatur ulang waktu secara disiplin, dan terus meningkatkan kemampuan
92
Jawaban sangat relevan dan komprehensif. Tujuan integrasi dijelaskan jelas dengan kaitan pada struktur organisasi, efisiensi dan efektivitas digambarkan melalui promosi logistik serta keterlibatan UMKM, dan manajemen sebagai ilmu–seni terhubung dengan analisis data dan kepemimpinan. Aspek P-O-L-C tampak lebih lengkap karena mencakup planning, organizing, dan controlling, meskipun detail kepemimpinan bisa diperdalam. Soft skill terkait disiplin waktu dan peningkatan kemampuan juga sesuai.
Poin 1: Tujuan, memperluas ekosistem UMKM digital
Poin 2: Efisiensi, promosi jauh lebih murah via Live di Tiktok serta Tokopedia
Poin 3: strategi harga (ilmu), memotivasi merchant (seni).
Poin 4: Controlling: sistem distribusi sesuai KPPU.
Poin 5 Soft Skills: Mengorganisasikan dan memprioritaskan tugas secara efektif untuk memenuhi tenggat waktu.
Jawaban cukup lengkap, menekankan perluasan ekosistem UMKM digital, efisiensi promosi Live, strategi harga berbasis ilmu dan seni, serta controlling distribusi sesuai regulasi KPPU. Soft skill pengorganisasian tugas juga tampak, meski perencanaan dan kepemimpinan masih perlu diperdalam. (88)
Poin 1:
Tujuan: Memperkuat daya saing
Poin 2:
Efektivitas: Meningkatkan GMV
Poin 3:
Manajemen sebagai ilmu: Motivasi untuk merchant untuk tetap loyal
Poin 4:
Planning: Promo untuk UMKM
Poin 5:
Soft skill: Dapat beradaptasi dengan cepat
Jawaban sudah menyinggung tujuan memperkuat daya saing dan efektivitas lewat peningkatan GMV, serta menunjukkan pemahaman manajemen sebagai motivasi untuk merchant. Perencanaan berupa promo UMKM juga relevan, dan soft skill adaptasi cepat tergambar. Namun, aspek efisiensi logistik, detail ilmu–seni manajemen, serta unsur lengkap P-O-L-C belum sepenuhnya dijelaskan. (82)
1. tujuan perubahan sistem operasi tiktok dibawah tokopedia
2. promosi dalam konten yang menarik juga melakukan live
3. menentukan strategi harga (ilmu) merespons semtimen publik (seni)
4. pengendalian KPI
5. aktif dan mudah beradaptasi
Analisis organisasi dan strategi harga baik, efisiensi logistik belum lengkap
Websitenya ini sangat menarik dan sangat mudah di mengerti apalagi tentang hal hal yang ada di medsos
Jawaban tidak relevan dengan studi kasus dan tidak sesuaib (0)