Jakarta, WARNAMEDIAONLINE – Presiden Prabowo Subianto menargetkan dana sebesar USD44 miliar atau setara Rp750 triliun dari efisiensi anggaran dan dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dana tersebut akan dialokasikan untuk mendukung program prioritas pemerintah, termasuk Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pendanaan awal Sovereign Wealth Fund (SWF) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara.

Efisiensi Anggaran dan Dividen BUMN

Prabowo menjelaskan bahwa efisiensi anggaran akan dilakukan dalam dua putaran. Putaran pertama mencakup pengurangan anggaran dari APBN 2025 sebesar Rp306 triliun setelah dikurangi pengembalian Rp58 triliun. Putaran kedua ditargetkan mencapai sekitar Rp308 triliun. Dari langkah ini, pemerintah berharap dapat menghemat hingga Rp550 triliun atau setara USD34 miliar (MNC Media).

Selain efisiensi anggaran, Prabowo menargetkan setoran dividen BUMN kepada pemerintah sebesar Rp200 triliun. Dividen tersebut berasal dari laba bersih perusahaan negara yang ditargetkan mencapai Rp300 triliun, dengan Rp100 triliun lainnya dialokasikan untuk belanja modal BUMN (Kompas).

Alokasi Dana untuk MBG dan Danantara

Dalam pernyataannya saat peringatan HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Prabowo mengungkapkan bahwa dari total dana yang dihimpun, sebesar Rp380 triliun atau USD24 miliar akan dialokasikan untuk program MBG. Menurutnya, program ini penting untuk pengembangan sumber daya manusia di Indonesia (CNBC Indonesia).

“USD24 miliar terpaksa saya pakai untuk makan bergizi. Rakyat kita, anak-anak kita tidak boleh kelaparan. Jika ada anak orang kaya yang sudah kenyang dan sudah makan enak, tidak apa-apa, jatahnya bisa diberikan kepada orang lain,” ujar Prabowo.

Sementara itu, sekitar USD20 miliar atau sekitar Rp320 triliun akan digunakan sebagai dana kelolaan atau investasi awal Danantara. Dana ini rencananya akan diluncurkan pada 24 Februari 2025 (Bisnis Indonesia).

“Sisanya berarti kita akan punya USD20 miliar, dan ini tidak akan kita pakai. Ini akan kita serahkan ke Danantara untuk diinvestasikan,” kata Prabowo.

Dampak Program Terhadap Ekonomi Nasional

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memastikan asupan gizi bagi anak-anak Indonesia. Dengan gizi yang cukup, diharapkan generasi muda Indonesia akan tumbuh lebih sehat dan produktif, sehingga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Sementara itu, investasi melalui Danantara diharapkan dapat memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia. Sovereign Wealth Fund ini bertujuan untuk mengelola dana investasi negara secara lebih strategis guna mendukung pembangunan infrastruktur dan sektor-sektor penting lainnya (Kementerian Keuangan RI).

Tantangan dan Prospek Ke Depan

Meskipun langkah ini dinilai sebagai strategi ambisius dalam mengoptimalkan anggaran negara, tantangan tetap ada. Efisiensi anggaran harus dilakukan dengan transparansi dan akuntabilitas untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan dana. Selain itu, efektivitas program MBG juga bergantung pada sistem distribusi yang baik agar bantuan gizi benar-benar sampai ke masyarakat yang membutuhkan.

Pemerintah juga harus memastikan bahwa Danantara dapat dikelola dengan baik dan memberikan imbal hasil optimal bagi perekonomian nasional. Dengan pengelolaan yang tepat, SWF ini berpotensi menjadi instrumen penting dalam meningkatkan investasi dan memperkuat perekonomian Indonesia dalam jangka panjang.

Kesimpulan

Dengan strategi efisiensi anggaran dan optimalisasi dividen BUMN, Prabowo Subianto menargetkan pengumpulan dana hingga Rp750 triliun untuk mendukung program MBG dan investasi awal Danantara. Program ini diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan ekonomi nasional, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia melalui program makan bergizi dan investasi jangka panjang.

Apa pendapat Anda tentang strategi efisiensi anggaran ini? Berikan komentar Anda di bawah dan bagikan artikel ini di media sosial untuk mendiskusikannya lebih lanjut.