Perekonomian Indonesia pada tahun 2023 mencatat sejumlah pencapaian penting yang tercermin dalam data Produk Domestik Bruto (PDB). Menurut laporan terbaru, PDB Indonesia atas dasar harga berlaku mencapai Rp20.892,4 triliun, menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Selain itu, PDB per kapita juga meningkat menjadi Rp75,0 juta atau sekitar US$4.919,7, mencerminkan perbaikan kesejahteraan rata-rata penduduk.

Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 mencapai 5,05 persen, angka ini sedikit di bawah capaian tahun sebelumnya yang mencapai 5,31 persen. Namun demikian, terdapat sejumlah sektor yang menonjol dalam kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi. Secara khusus, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 13,96 persen dari sisi produksi. Sedangkan dari sisi pengeluaran, Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 9,83 persen, menunjukkan kestabilan konsumsi di sektor tersebut.

Melihat pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2023 terhadap triwulan IV-2022, data menunjukkan pertumbuhan sebesar 5,04 persen (y-on-y). Sekali lagi, sektor Transportasi dan Pergudangan menjadi salah satu yang paling menonjol dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 10,33 persen dari sisi produksi. Dari sisi pengeluaran, Komponen PK-LNPRT juga mencatat pertumbuhan yang signifikan sebesar 18,11 persen, menunjukkan aktivitas konsumsi yang kuat.

Pada level kuartalan, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan IV-2023 terhadap triwulan sebelumnya meningkat sebesar 0,45 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib menjadi salah satu yang paling menonjol dengan pertumbuhan sebesar 19,81 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 39,13 persen, menunjukkan upaya pemerintah dalam mendorong konsumsi domestik.

Secara spasial, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga menunjukkan keberagaman. Provinsi-provinsi di luar Pulau Jawa, seperti Maluku, Papua, Sulawesi, dan Kalimantan, mencatat pertumbuhan yang signifikan. Pertumbuhan (c-to-c) di provinsi-provinsi ini mencapai 6,94 persen; 6,37 persen; dan 5,43 persen, masing-masing, menunjukkan potensi ekonomi yang kuat di daerah-daerah tersebut. Di sisi lain, meskipun Pulau Jawa tetap menjadi kontributor terbesar terhadap ekonomi nasional, pertumbuhan di pulau tersebut mencatat angka yang sedikit lebih rendah, tetapi tetap stabil di level 4,96 persen (c-to-c).

Secara keseluruhan, data tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia pada tahun 2023 terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan beragam di berbagai sektor dan wilayah. Meskipun terdapat tantangan dan kendala yang dihadapi, terutama di tengah dinamika ekonomi global yang berubah-ubah, pencapaian ini memberikan gambaran positif tentang kemajuan ekonomi Indonesia dan potensinya untuk pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan.

Sumber : www.bps.go.id