Sumber : youtube

Trilema moneter, atau trinitas moneter, adalah konsep dalam ekonomi moneter yang menyatakan bahwa sebuah negara hanya dapat memilih dua dari tiga kebijakan berikut: pertama, menjaga nilai tukar tetap (biasanya terhadap mata uang asing utama); kedua, mengizinkan aliran modal yang bebas; dan ketiga, mempertahankan otonomi kebijakan moneter untuk menentukan tingkat suku bunga domestik.

Konsep ini pertama kali dikemukakan oleh ekonom Belgia Robert Triffin pada tahun 1950-an. Triffin menyadari bahwa negara yang menjaga nilai tukar tetap dan memberikan kebebasan penuh pada aliran modal akan kehilangan kontrol atas kebijakan moneter dalam negeri. Sebaliknya, negara yang ingin menjaga otonomi kebijakan moneter harus rela mengorbankan stabilitas nilai tukar atau menghadapi pembatasan pada aliran modal.

Pilihan kebijakan yang berbeda dalam trilema moneter dapat memiliki konsekuensi yang signifikan bagi perekonomian suatu negara. Misalnya, jika sebuah negara memilih untuk menjaga nilai tukar tetap dan membiarkan aliran modal bebas, maka kebijakan moneter domestiknya akan menjadi terikat oleh kebijakan moneter negara yang mata uangnya dijadikan patokan. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi dalam negeri, terutama jika kondisi ekonomi negara patokan tersebut tidak sejalan dengan kondisi ekonomi domestik.

Sebaliknya, jika sebuah negara memilih untuk mempertahankan otonomi kebijakan moneter domestik dan membiarkan aliran modal bebas, maka nilai tukar mata uang domestiknya dapat mengalami fluktuasi yang signifikan. Hal ini dapat memengaruhi daya beli masyarakat, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Dalam praktiknya, banyak negara memilih untuk mengorbankan stabilitas nilai tukar demi menjaga otonomi kebijakan moneter. Mereka menggunakan mekanisme fluktuasi nilai tukar sebagai alat untuk menyesuaikan kondisi ekonomi dalam negeri dengan kondisi pasar global. Meskipun demikian, trilema moneter tetap menjadi konsep penting dalam analisis kebijakan ekonomi dan membantu memahami tantangan yang dihadapi oleh negara-negara dalam mengelola kebijakan moneter dan nilai tukar.