Urgensi pandemi ini mempercepat ilmu pengetahuan terbuka dan pertukaran data lintas negara, sehingga memperluas akses terhadap penelitian. Kolaborasi virtual antara peneliti akademis dan penelitian dan pengembangan perusahaan, serta kolaborasi interdisipliner dan internasional membantu mendorong laju inovasi dan terobosan yang luar biasa. Pandemi ini juga mengukuhkan peran media sosial sebagai tempat bagi para peneliti untuk berbagi penelitian mereka, berinteraksi dengan pihak lain, dan memperdebatkan temuan mereka.

Sebagian besar dari hal ini berdampak positif bagi sains dan penelitian akademis secara lebih luas. Namun pengalaman dua tahun terakhir juga menyoroti tantangan serius yang dihadapi komunitas riset. Banyaknya jumlah informasi, yang semakin banyak dipublikasikan sebelum tinjauan sejawat, menimbulkan tantangan dalam mengidentifikasi informasi yang dapat diandalkan, bahkan bagi peneliti berpengalaman. Informasi ini harus disintesis dan dibagikan kepada publik, media, dan pembuat kebijakan, dan para peneliti semakin berperan sebagai penyampai pesan.

Namun apa dampak jangka panjang dari hal ini? Apakah para peneliti siap menghadapi peran publik ini? Apakah mereka mampu mengkomunikasikan temuan-temuan yang rumit dan sering kali berbeda-beda kepada khalayak awam? Dan apakah mereka yakin bahwa komunitas riset memberi mereka dukungan dan struktur insentif yang sesuai dengan tujuan mereka di tengah lanskap baru ini?

Kemampuan kolektif kita untuk mengatasi tantangan global yang paling mendesak, mulai dari perubahan iklim hingga pandemi di masa depan, bergantung pada penelitian, dan kepercayaan masyarakat terhadap penelitian. Tantangan-tantangan ini memang sangat besar, namun di tengah meningkatnya misinformasi dan politisasi ilmu pengetahuan, penting untuk memahami apakah para peneliti sendiri memiliki kepercayaan terhadap lanskap penelitian, dan pada kemampuan mereka untuk mengambil peran yang lebih berhubungan dengan publik.

Keyakinan, seperti yang kami definisikan, ada dua hal: di satu sisi, hal ini berkaitan dengan kepercayaan diri peneliti, dan apakah mereka memiliki keyakinan terhadap integritas penelitian, terhadap proses dan hasil penelitian, terhadap keterampilan penelitian mereka, dan terhadap keyakinan diri mereka sendiri. karir mereka sebagai peneliti. Di sisi lain, hal ini menunjukkan kepercayaan yang dimiliki para peneliti terhadap hubungannya dengan komunitas penelitian yang lebih luas, mulai dari pemberi dana dan pembuat kebijakan hingga media, masyarakat, perusahaan, penerbit, dan universitas mereka. (Dudi D. Akbar)

Tulisan akan terbit di majalah elektronik (e-magazine) warnamedia, edisi nopember 2023