Buku berisi Kebijakan moneter di masa pandemi COVID-19, dimana kebijakan tersebut sangat penting dalam menstabilkan ekonomi dan pasar keuangan. Bank sentral di seluruh dunia telah menerapkan berbagai langkah untuk memitigasi dampak ekonomi dari pandemi, seperti menurunkan suku bunga, menyediakan likuiditas ke pasar keuangan, dan membeli obligasi pemerintah dan aset keuangan lainnya.

Menurunkan suku bunga adalah salah satu langkah utama yang diambil oleh bank sentral untuk merangsang kegiatan ekonomi selama pandemi. Dengan menurunkan suku bunga, biaya pinjaman berkurang, sehingga memudahkan bisnis dan individu untuk mengakses kredit, yang dapat membantu meningkatkan pengeluaran dan investasi. Bank sentral di banyak negara, termasuk Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang, telah memangkas suku bunga mendekati level nol atau negatif sebagai respons terhadap pandemi.

Langkah lain yang diambil oleh bank sentral adalah menyediakan likuiditas ke pasar keuangan. Ini melibatkan penyediaan dana kepada bank dan lembaga keuangan lainnya untuk memastikan mereka memiliki modal yang diperlukan untuk terus memberikan pinjaman kepada bisnis dan rumah tangga. Bank sentral juga telah menerapkan langkah-langkah untuk mendukung pasar kredit, seperti menyediakan pembiayaan untuk usaha kecil dan menengah.

Bank sentral juga terlibat dalam program pelonggaran kuantitatif (QE), yang melibatkan pembelian obligasi pemerintah dan aset keuangan lainnya untuk meningkatkan pasokan uang dalam perekonomian. Ini membantu menurunkan biaya pinjaman dan merangsang kegiatan ekonomi.

Selain langkah-langkah ini, bank sentral juga telah memberikan panduan tentang niat kebijakan mereka di masa depan, yang telah membantu menstabilkan pasar keuangan dan mendukung pemulihan ekonomi.

Secara keseluruhan, respons kebijakan moneter terhadap pandemi sangat penting dalam memitigasi dampak ekonomi dari COVID-19. Namun, keefektifan langkah-langkah ini akan bergantung pada tingkat keparahan dan durasi pandemi, serta respons kebijakan pemerintah dan lembaga lainnya.

Bagaimana dengan Indonesia.