
Gerhana Matahari Hibrida (hybrid solar eclipse) terjadi ketika Bulan berada dalam posisi transit melintasi Matahari, tetapi ukuran Bulan tidak cukup besar untuk menutupi seluruh Matahari sehingga terlihat seperti “cincin api” pada saat terjadinya gerhana.

Gerhana Matahari Hibrida terjadi karena posisi Bulan yang berada dalam jarak yang cukup dekat dengan Bumi, sehingga terlihat lebih besar dari Matahari saat melintas di depan Matahari. Namun, karena jarak antara Bulan dan Bumi dapat bervariasi, tidak semua gerhana Matahari yang terjadi akan berupa gerhana Matahari Hibrida.
Gerhana Matahari Hibrida adalah jenis gerhana Matahari yang jarang terjadi. Karena gerhana Matahari hanya terjadi ketika Bulan berada dalam fase baru, dan hanya terlihat pada wilayah-wilayah tertentu di Bumi, maka gerhana Matahari Hibrida hanya dapat diamati oleh sebagian kecil orang di wilayah-wilayah yang dilintasi oleh jalur gerhana.
Gerhana Matahari Hibrida yang terakhir terjadi pada tanggal 3 November 2013 dan dapat diamati dari wilayah Samudra Atlantik, Afrika Barat, dan sebagian Amerika Selatan. Selanjutnya, gerhana Matahari Hibrida berikutnya dijadwalkan akan terjadi pada tanggal 14 Oktober 2048, dan dapat diamati dari wilayah Amerika Selatan dan sebagian Antartika.

