Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan I-2024. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada triwulan tersebut mengalami berbagai perubahan baik secara triwulanan maupun tahunan. PDB pada Triwulan I-2024 tercatat sebesar Rp5.288,3 triliun dengan pertumbuhan tahunan (Y-on-Y) sebesar 5,11%. Angka ini menunjukkan konsistensi pertumbuhan yang sama dengan Triwulan IV-2023, meskipun secara triwulanan (Q-to-Q) mengalami penurunan sebesar -0,83%.

Analisis lebih lanjut mengungkapkan bahwa pertumbuhan PDB menurut lapangan usaha bervariasi. Sektor Pengadaan Listrik dan Gas mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 7,59%, diikuti oleh sektor Konstruksi sebesar 3,31%, dan sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 3,71%. Namun, sektor Pertambangan dan Penggalian mengalami penurunan terbesar dengan -3,54%. Hal ini mengindikasikan bahwa beberapa sektor menghadapi tantangan yang signifikan, sementara sektor lainnya berhasil tumbuh lebih kuat.

Pertumbuhan PDB menurut pengeluaran juga menunjukkan dinamika yang menarik. Konsumsi rumah tangga mengalami pertumbuhan sebesar 4,69%, sedangkan konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga tumbuh sebesar 6,89%. Konsumsi pemerintah meningkat sebesar 2,90%, dan pembentukan modal tetap bruto tumbuh sebesar 3,79%. Pertumbuhan signifikan terlihat pada ekspor barang dan jasa yang meningkat sebesar 24,39%, meskipun impor barang dan jasa hanya meningkat sebesar 1,77%. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh ekspor yang kuat.

Dari sisi wilayah, kontribusi PDRB menurut wilayah memperlihatkan distribusi yang cukup merata dengan beberapa perbedaan regional. Wilayah Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB nasional sebesar 57,70%, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,85%. Sumatera berkontribusi sebesar 22,14% dengan pertumbuhan 4,47%, sedangkan wilayah Bali dan Nusa Tenggara mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 5,76% dengan kontribusi 3,13%.

Selain itu, Kalimantan berkontribusi sebesar 8,16% dengan pertumbuhan ekonomi 4,61%, dan Sulawesi berkontribusi sebesar 7,59% dengan pertumbuhan 6,50%. Wilayah Maluku dan Papua memiliki kontribusi terkecil sebesar 1,27% dengan pertumbuhan ekonomi 2,12%. Data ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi cukup beragam di seluruh wilayah Indonesia, dengan beberapa wilayah menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya.

Secara keseluruhan, perkonomian menggambarkan bahwa meskipun terdapat tantangan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan I-2024 tetap kuat dan stabil. PDB tumbuh konsisten pada tingkat yang solid, didukung oleh sektor-sektor tertentu yang menunjukkan kinerja positif, serta pertumbuhan signifikan dalam ekspor. Wilayah Jawa tetap menjadi kontributor utama terhadap PDRB nasional, sementara wilayah lain juga menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan. Data ini memberikan gambaran optimis terhadap perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian global. (DD. Akbar)