Angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,05% pada tahun 2023, menandakan adanya momentum yang kuat dalam perekonomian nasional. Pertumbuhan ini, yang diperkirakan akan berada dalam rentang 4,7% hingga 5,5% pada tahun 2024, menunjukkan adanya prospek yang positif terhadap ekonomi Indonesia. Kinerja ekonomi yang solid ini mencerminkan seberapa jauh Indonesia telah berkembang, baik dalam skala regional maupun global, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang setara dengan 36,7% dari total PDB ASEAN, atau 1,4% dari total PDB global.

Pencapaian Produk Domestik Bruto (PDB) yang mengesankan ini menandai tonggak penting dalam perjalanan ekonomi Indonesia, menempatkannya sebagai ekonomi terbesar ke-16 di dunia, sebuah prestasi yang menempatkannya di depan beberapa negara maju dan berkembang lainnya, termasuk Belanda, Arab Saudi, dan Turki. Lebih dari sekadar angka, nilai PDB yang signifikan ini adalah bukti nyata dari potensi ekonomi Indonesia yang luar biasa.

Faktor utama yang mendorong potensi ini termasuk kekayaan sumber daya alam yang belum tergali sepenuhnya dan populasi yang besar serta dinamis. Sumber daya alam yang beragam, mulai dari mineral dan batu bara hingga gas alam dan minyak bumi, menyediakan dasar yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, populasi yang besar dan dinamis menawarkan pasar domestik yang luas serta tenaga kerja yang berlimpah, yang bersama-sama mendukung ekspansi industri dan jasa. Ini menunjukkan bagaimana kombinasi sumber daya alam yang kaya dan populasi yang besar dan beragam berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, memperkuat posisi Indonesia tidak hanya sebagai pemain kunci di kawasan tetapi juga sebagai pesaing yang semakin penting di kancah global..

Keberhasilan Indonesia dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan stabil sebagian besar didorong oleh permintaan domestik yang tinggi dan peningkatan investasi. Investasi ini terutama diperkuat oleh pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berkelanjutan, yang mencakup infrastruktur vital seperti jalan, jembatan, bandara, dan pelabuhan, serta proyek energi dan telekomunikasi. Proyek-proyek ini tidak hanya mendukung kebutuhan domestik tetapi juga meningkatkan daya saing Indonesia di panggung internasional.

Untuk mempertahankan momentum positif ini, Bank Indonesia telah mengambil langkah proaktif dengan memperkuat sinergi kebijakan yang berfokus pada stabilitas dan pertumbuhan. Ini termasuk kebijakan moneter yang dirancang untuk menjaga stabilitas harga, serta kebijakan makroprudensial yang bertujuan untuk memastikan stabilitas sistem keuangan. Selain itu, pengembangan sistem pembayaran, pasar uang, dan inisiatif ekonomi keuangan yang inklusif dan hijau merupakan bagian penting dari strategi jangka panjang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk tidak hanya memperkuat ekonominya dari dalam tetapi juga meningkatkan perannya dalam ekonomi global. Dengan terus berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur, mendorong inovasi, dan mempromosikan inklusi keuangan, Indonesia berada pada jalur yang tepat untuk mencapai potensi ekonomi penuhnya. Keberhasilan ini tentu saja merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat luas, yang semuanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Penulis : Dudi D.Akbar