
Oleh Dudi Duta Akbar, dosen peneliti dan jurnalis
Pandemi COVID-19 telah mengguncang perekonomian global, termasuk Indonesia. Dampak pandemi ini terasa di semua sektor, memaksa Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter untuk mengambil langkah-langkah drastis guna menjaga stabilitas ekonomi. Di tengah ketidakpastian ini, penting bagi Indonesia untuk melihat dan belajar dari pengalaman negara lain yang berhasil mengelola krisis serupa. Kanada, dengan kebijakan moneternya yang inovatif, menawarkan banyak pelajaran berharga yang dapat diterapkan di Indonesia.
Selama pandemi, kebijakan moneter memainkan peran krusial dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung pemulihan. Bank Indonesia telah melakukan berbagai upaya, seperti menurunkan suku bunga acuan, memperlonggar kebijakan makroprudensial, dan memberikan likuiditas tambahan ke sistem perbankan. Namun, efektivitas langkah-langkah ini masih menjadi perdebatan, terutama mengingat kompleksitas tantangan yang dihadapi. Untuk itu, melihat bagaimana Kanada berhasil menerapkan kebijakan moneternya bisa memberikan perspektif baru dan solusi yang lebih efektif bagi Indonesia.
Kanada, melalui Bank of Canada (BoC), telah menerapkan sejumlah kebijakan yang terbukti efektif dalam menjaga stabilitas ekonomi selama pandemi. Salah satu langkah utama yang diambil BoC adalah menurunkan suku bunga acuan hingga mendekati nol. Penurunan suku bunga ini bertujuan untuk mendorong pinjaman dan investasi, sehingga dapat menggerakkan roda ekonomi yang sempat terhenti akibat pandemi. Indonesia sebenarnya sudah melakukan penurunan suku bunga, tetapi mungkin perlu mempertimbangkan langkah yang lebih agresif seperti yang dilakukan Kanada untuk merangsang perekonomian secara lebih signifikan.
Selain itu, BoC juga menerapkan kebijakan pembelian aset berskala besar, termasuk obligasi pemerintah. Kebijakan ini bertujuan untuk menyediakan likuiditas yang cukup di pasar keuangan dan menurunkan biaya pinjaman. Dengan membeli obligasi dalam jumlah besar, BoC mampu menstabilkan pasar dan memastikan bahwa perusahaan-perusahaan serta pemerintah memiliki akses ke dana yang dibutuhkan untuk beroperasi dan melaksanakan program pemulihan ekonomi. Bagi Indonesia, program serupa bisa diterapkan oleh BI untuk menstabilkan pasar keuangan dan memberikan likuiditas tambahan.
Program pinjaman langsung kepada usaha kecil dan menengah (UKM) juga menjadi salah satu kebijakan penting yang diterapkan oleh BoC. UKM merupakan tulang punggung perekonomian, dan banyak yang terancam bangkrut akibat pandemi. Dengan menyediakan pinjaman langsung kepada UKM, BoC membantu menjaga kelangsungan bisnis-bisnis ini dan mencegah kebangkrutan massal yang dapat berdampak buruk pada perekonomian secara keseluruhan. Indonesia bisa mempertimbangkan untuk membuat program serupa, memberikan pinjaman langsung kepada UKM yang terdampak pandemi untuk memastikan mereka bisa bertahan dan terus berkontribusi pada pemulihan ekonomi.
Selain langkah-langkah kebijakan konkret, transparansi dan komunikasi yang efektif juga memainkan peran penting dalam keberhasilan kebijakan moneter Kanada. BoC secara rutin memberikan panduan dan informasi mengenai langkah-langkah kebijakan yang diambil serta proyeksi ekonomi masa depan. Transparansi ini penting untuk membangun kepercayaan publik dan pasar, mengurangi ketidakpastian, dan membantu masyarakat serta pelaku usaha untuk membuat keputusan yang lebih baik. BI bisa meningkatkan komunikasi yang lebih jelas dan teratur, memberikan informasi yang mudah dipahami oleh publik, dan menjelaskan alasan di balik setiap kebijakan yang diambil.
Melihat dari pengalaman Kanada, ada beberapa langkah yang bisa diambil oleh Indonesia untuk meningkatkan efektivitas kebijakan moneternya. Penyesuaian suku bunga yang lebih agresif dapat membantu merangsang ekonomi lebih cepat, sementara implementasi program pembelian aset dapat menambah likuiditas dan menstabilkan pasar keuangan. Program pinjaman langsung untuk UKM bisa menjadi solusi untuk menjaga kelangsungan bisnis-bisnis kecil yang sangat terdampak oleh pandemi. Selain itu, meningkatkan transparansi dan frekuensi komunikasi mengenai kebijakan moneter dapat membantu mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan kepercayaan publik.
Pandemi COVID-19 telah menantang otoritas moneter di seluruh dunia untuk menemukan cara-cara efektif dalam menstabilkan ekonomi dan mendukung pemulihan. Pengalaman Kanada dalam kebijakan moneter selama pandemi memberikan pelajaran berharga bagi Indonesia. Dengan mengadopsi beberapa strategi yang berhasil diterapkan di Kanada, Indonesia dapat meningkatkan efektivitas kebijakan moneternya untuk menghadapi krisis di masa depan. Langkah-langkah yang diambil harus disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan spesifik Indonesia, tetapi prinsip-prinsip dasar yang diambil dari pengalaman Kanada dapat menjadi panduan yang berharga.
Pada akhirnya, keberhasilan kebijakan moneter tidak hanya bergantung pada langkah-langkah yang diambil oleh otoritas moneter, tetapi juga pada bagaimana kebijakan tersebut diterima dan diimplementasikan oleh masyarakat dan pelaku usaha. Oleh karena itu, kolaborasi yang baik antara pemerintah, sektor keuangan, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan bahwa kebijakan moneter dapat mencapai tujuannya dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung pemulihan yang berkelanjutan. Dengan belajar dari pengalaman Kanada, Indonesia bisa menata ulang kebijakan moneternya dan siap menghadapi tantangan ekonomi di masa depan dengan lebih baik.
Referensi
- Situs Resmi Bank Indonesia: Fungsi Utama Moneter
- Warnamedia Online: Efektivitas Kebijakan Moneter dalam Menghadapi Pandemi: Belajar dari Kanada untuk Indonesia